Mohon tunggu...
Gilang Anarki
Gilang Anarki Mohon Tunggu... Lainnya - Hah? Apa?

Mendengar adalah keahlianku, terkadang. Seorang petualang, tidak suka diatur, dan agak sembarangan. Saya akan melihat dunia dari sudut pandang orang kalimantan, lalu menulisnya disini. Follow untuk update tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Antara Aku, Emak, dan Toilet

14 Mei 2020   19:18 Diperbarui: 22 Februari 2021   02:09 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Joko.......!!!!! Bangun"
kalo sudah terdengar teriakan yang memekikkan telinga dengan suara khas cemprengnya itu, maka dapat dipastikan kau tidak akan dapat kembali tidur dengan pulas, apalagi kalau saat itu kau mengintip dari balik bantal lalu melihat emakmu membawa sapu, tamatlah riwayatmu nak.

Tidak diragukan lagi, aku langsung terbangun dan terduduk dengan sempoyongan, aku bilang pada bos besar itu,

"iyaa Mak, ini joko sudah bangun"
masih dengan sempoyongan, aku mencari sesuatu yang amat penting di samping tempat tidur, tidak salah lagi, jika kalian menebaknya maka benar, itu adalah sebuah gawai canggih masa kini.

Sama seperti anak muda lainnya, aku membuka HP lalu mengecek WA yang sebenarnya  tidak ada chat itu, hanya melihat story-WA teman pada siang itu.

Tiba-tiba, Woooshhh....

Sebuah benda, terbang. BHUKK, bunyinya. Bantal dengan gambar peta melesat tepat kearah wajahku. "MANDI DULU SANA TERUSS MAKAN, UDAH JAM BERAPA INI, TIDUR TERUSS, MENTANG-MENTANG LIBUR, TUGAS DIKERJAIN"

Mampus dah, kena omelan yang kedua nih. Dengan percaya bahwa anaknya akan melaksanakan apa yang keluar dari mulutnya, Emak kembali ke singgasananya.

Karena aku tidak ingin mengkhianati kepercayaan Emak, aku pun segera meletakkan gawai, lalu bergegas menuju kamar mandi untuk melaksanakan hajat.

Huuuuuuffttthh, dengan leganya mengeluarkan apa yang memenuhi perut kemarin malam, sembari mensyukuri indahnya memiliki Emak yang perhatian dan pengertian. Walaupun Emak seperti penyihir, Emak tetaplah Emak, yang melahirkan kita ke-dunia yang fana ini.

Kalo tau dunia fana mah sebenarnya males banget yak lahir di dunia, tapi ah sudahlah, nikmati saja apa yang keluar saat ini.

"Oke, sehabis yang satu ini, selesailah sudah" sembari memainkan air di bak, aku mempertahankan kefokusan. Hanya umur yang membuatku terlihat tua, kelakuan saat berhajat masih seperti anak-anak yang suka bermain air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun