Mohon tunggu...
Gilang Wirakusuma
Gilang Wirakusuma Mohon Tunggu... -

Saya pemuda yang terlahir dan dibesarkan di lingkungan yang pnuh dengan keragaman...Sesuatu yang indah saat saya memahami dan mengenal corak keragaman itu sebagagi "Lukisan Tuhan". Religi yang saya anut adalah Islam, Ideologi yang mengayomi kehidupan bermasyarakat saya adalah Pancasila.Saya bangga menjadi putra bangsa indonesia, walaupun saya merasa belum cukup untuk berkarya bagi bangsa ini. Prinsip hidup saya adalah 'Daripada mengutuk kegelapan, lebih baik menyalakan sebatang lilin dalam kegelapan itu'. Saya belum layak untuk mengkritik, selama saya belum mampu berbuat sesuatau bagi orang lain dan bangsa ini..... saya menyukai balita karena tingkah mereka yang tulus dan lugu (bahkan sempat terpikir ingin menjadi guru TK). Kesederhanaan mereka adalah inspirasi bagi saya...

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dirgahayu Ngayogyakarta Hadingrat

7 Oktober 2010   01:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:39 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Peringatan hari jadi Jogjakarta, mengingatkan saya pada keelokan Jogja sebagai barometer budaya Jawa. Hari ini merupakan sebuah momentumyang tepat guna mereorientasi kembali keistimewaan Jogjakarta sebagai salah satu bagian dari NKRI.

RUUK DIY yang masih menjadi polemik seakan terabaikan dengan adanya berbagai kemeriahan yang mewarnai HUT Ngayogyakarta Hadiningrat. Pesona budaya seakan genit memikat para warga Jogja maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Berhati Nyaman ini. Jogja begitu berseri menatap hari ini untuk menyapa pelosok negeri dengan elok rupawan. Jogja seakan menari dengan iringan musik nan anggun hingga “celoteh” para wakil rakyat tak lagi terngiang.

Keistimewaan Jogja bukan hanya ada pada pola pemerintahan dan penetapan seorang peimpin, tapi lebih dari itu, Keistimewaan Jogja yang dulu disampaikan Sri Sultan Hamngkubuwono IX merupakan refleksi dari keberpihakan Jogja pada NKRI dan jiwa monarkhi Keraton Ngayogyakarta. Keistimewaan itu mengilhami masyarakat Jogja untuk menjunjug jiwa yang merdeka, dengan ragam ekpresi karya cipta, rasa, dan karsa….

Bagi saya, apapun yang akan disepakati nanti, Jogja akan tetap ISTIMEWA…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun