Namun kemudian, Barcelona yang didelegasikan oleh Bartomeu membuat Messi kecewa. Barcelona punya argumen lain bahwa klausul tersebut sudah kadaluwarsa, pasalnya Messi paling lambat mesti mengajukan permintaan itu pada 10 Juni 2020 sehingga pemain berpaspor Argentina itu menganggap sang presiden telah ingkar janji.
Bahkan pihak La Liga pun turut membela pernyataan Barcelona bahwa Messi terlambat mengaktifkan klausul bebas transfernya sehingga klub yang menginginkan Messi wajib membayar mahar sebesar 700 juta euro atau setara Rp 12,2 triliun. La Liga mengacu pada regulasi nomor 16 Dekrit Kerajaan 1006/1985. Disana dimuat perihal hubungan klausul atlet dan pihak klub.
"La Liga tidak akan mengeluarkan visa agar pemain yang bersangkutan bisa keluar dari federasi, jika klub yang berminat tidak membayar uang yang dimuat dalam klausul," tulis La Liga. Seperti dinukil dari Liputan 6.
Padahal dalam keterangan terbarunya La Pulga sudah cukup lama mengutarakan niatnya untuk hengkang dari Barcelona kepada sang presiden klub. Kepada Bartomeu Ia telah menyampaikan hal itu secara rutin dalam kurun waktu setahun terakhir.
"Saya sudah bilang ke klub, termasuk presiden klub, bahwa saya ingin pergi. Saya sudah bilang ke dia sepanjang tahun. Saya yakin ini adalah waktu yang tepat untuk keluar," pekik Messi dalam wawancara ekslusif bersama Goal International.
Messi Akhirnya Melunak
La Pulga lebih memilih untuk tetap tinggal di Barcelona semusim lagi ketimbang harus melanjutkan sengketanya dengan Barcelona di pengadilan.Â
Sang legenda agaknya mengingat apa yang telah Barcelona berikan dan apa yang telah dia berikan untuk klub selama ini. Andai berlanjut ke pengadilan, masa-masa indah Messi di Barca rasanya tak sempurna.
"Ada cara lain untuk pergi dan itu ke pengadilan. Saya tidak akan pernah mendatangi pengadilan melawan Barca karena ini adalah klub yang saya cintai, klub yang telah memberikan segalanya sejak kedatangan saya," ungkapnya kepada Goal Internasional.
"Ini klub adalah hidup saya. Barca memberi saya segalanya dan saya memberikan segalanya. Saya tahu bahwa tidak pernah terlintas dalam pikiran saya untuk membawa Barca ke pengadilan," tambahnya.
Bersengketa di pengadilan pun terlalu menyita energi Messi. Sebabnya ada beberapa variabel lain yang bikin Messi melunak diantaranya faktor keluarga. Ia mengatakan, ketika mengutarakan keinginannya untuk pindah dan meninggalkan Barcelona keluarganya menangis.