Musisi legendaris Indonesia bernama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo tutup usia di Rumah Sakit Setia Mitra, Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Rabu (8/4) petang. Teuku Adifitrian alias Tompi membenarkan kabar mangkatnya penyanyi berdarah Maluku itu.
"Telah berpulang saudara kami, Glenn Fredly, malam ini. Mohon dimaafkan semua salahnya. Dia yang selalu hadir menggerakan kita semua," tulis Tompi melalui WhatsApp kepada Kompas.com.
Kepergian seorang Glenn tentunya cukup meninggalkan kesedihan yang mendalam dari berbagai kalangan. Sebab selama bertahun-tahun karyanya di belantika musik tanah air tak diragukan lagi.
Glenn tak langsung berkarir sebagai penyanyi solo. Pria yang lahir 30 September 1975 itu berdebut sebagai vokalis Funk Senction sekitar tahun 1995, ketika dirinya lulus SMA. Baru tiga tahun kemudian Ia memilih untuk menjadi solois di dunia tarik suara sekaligus meluncurkan album pertamanya bertajuk GLENN yang berisi 8 buah lagu.
Album pertamanya pun tak langsung laris manis dipasaran. Sebab album kedua lah, bertajuk KEMBALI, yang kemudian membawa popularitas seorang Glenn Fredly menanjak. Mulai saat itu, telinga masyarakat dimanjakan lewat album Selamat Pagi, Dunia! (2002), Ost Cinta Silver (2005), Aku dan Wanita (2006), Happy Sunday (2007), Private Collection (2008), dan Lovevolution (2010).
Glenn juga tak hanya dikenal sebagai musisi populer solo terbaik, sebab Ia sempat menggandeng Tompi dan Shandy Sandoro untuk membentuk trio bernama Trio Lestari. Selain gemilang sebagai penyanyi dan pencipta lagu, Glenn pun mahir sebagai produser musik dan film.
Di dunia tarik suara, Ia menjadi produser untuk album Pasto (2005), Yura Yunita (2014), dan Hidayah (2016). Sedangkan di dunia sineas, Ia melakukan kolaborasi dengan produser Angga Sasongko untuk menggarap proyek film Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014). Sebelumnya Ia kerap membintangi film layar lebar. Termasuk fim Tanda Tanya pada tahun 2011.
Tentu yang paling menarik dari perjalanan karirnya di dunia entertainment tanah air adalah saat Glenn menggarap proyek film bertemakan sepak bola, Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014). Sebab banyak pesan sarat makna dari film berdurasi 2 jam 31 menit itu.
Beta Maluku, Warisan Glenn Buat Sepak Bola Indonesia
"Saya produseri sebuah film yang diangkat dari kisah nyata tentang sepak bola di sebuah desa di Maluku. Pada 1999, konflik itu terjadi, saya tergugah pulang ke Ambon," kata Glenn kala itu. Seperti dinukil dari Detik.com.
Film yang digarapnya bersama produser Angga Sasongko dan penulis cerita Andi Bachtiar Yusuf itu begitu membekas bagi pecinta sepak bola nasional. Tak heran jika kemudian film berlatar kisah nyata itu menggaet beberapa nominasi di Piala Citra dan Piala Maya tahun 2014.