Mohon tunggu...
Gilang MuhammadAnwar
Gilang MuhammadAnwar Mohon Tunggu... Guru - GURU

Saya adalah seorang guru yang gemar menulis artikel dalam kegiatan pembelajaran. sport enthusias untuk melakukan kegiatan positif dalam kegiatan olahrag

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wawasan Kebhinekaan Global Bagi Calon Guru

1 Januari 2025   13:31 Diperbarui: 1 Januari 2025   13:35 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(30/12/2024) Materi Kelas Kebhinekaan

Pendidikan wawasan kebhinekaan global dilaksanakan di kampus Universitas Negeri Malang pada Senin, 30 Desember 2024  di gedung pascasarjana. Para calon guru dibekali pengetahuan kebhinekaan, kewarganegaraan, dan perbedaan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membekali calon guru agar mempunyai sikap yang humanis, sosial, dan komunikatif terhadap budaya sekolah yang beragam. Sikap guru yang dibentuk dengan sikap keberagaman akan membantu para guru dalam mengajar kelak. Keberagaman yang akan dihadapi dalam lingkungan sekolah membentuk guru yang profesional. 

merujuk pada usaha atau proses penyatuan berbagai macam kelompok, budaya, ras, agama, bahasa, dan latar belakang sosial yang berbeda dalam satu masyarakat, tanpa menghilangkan identitas dan keunikan masing-masing kelompok tersebut. Tujuan dari integrasi keberagaman adalah untuk menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, adil, dan inklusif, di mana semua individu atau kelompok merasa dihargai dan diterima. Masyarakat harus belajar menerima perbedaan, baik itu dalam bentuk budaya, agama, bahasa, maupun pandangan hidup. Penerimaan ini memerlukan edukasi, dialog antar budaya, dan kebijakan yang mendukung pluralisme. Toleransi adalah kunci untuk mencegah konflik dan menciptakan kedamaian dalam masyarakat yang beragam. Saling menghormati perbedaan dan mencari titik temu yang dapat memperkaya kehidupan bersama adalah bagian dari prinsip ini. 

Integrasi keberagaman tidak hanya di tingkat individu, tetapi juga mencakup kebijakan pemerintah, peran media, dan kontribusi masyarakat sipil. Integrasi yang berhasil akan membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, damai, dan produktif. Walaupun ada perbedaan yang sangat besar, masyarakat Indonesia secara umum dapat hidup berdampingan dengan damai. Interaksi antara berbagai kelompok etnis, agama, dan budaya di pasar, sekolah, tempat kerja, dan dalam kehidupan sehari-hari merupakan bentuk nyata dari pluralisme yang terjadi di Indonesia. Toleransi antar kelompok dan gotong royong juga menjadi ciri khas kehidupan sosial di Indonesia. 

Di tengah-tengah dinamika sosial dan politik yang semakin kompleks, pentingnya wawasan kebhinnekaan semakin terasa di Indonesia. Sebagai negara yang kaya akan keberagaman suku, agama, bahasa, dan budaya, Indonesia terus berupaya untuk memperkuat integrasi sosial dan nasional melalui implementasi wawasan kebhinnekaan yang mendalam di berbagai aspek kehidupan masyarakat.  Sebagai bagian dari pelaksanaan wawasan kebhinnekaan, kegiatan ini melibatkan berbagai bentuk edukasi seperti seminar, lokakarya, serta pameran kebudayaan yang menampilkan keragaman budaya Indonesia. Kegiatan tersebut juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk berdiskusi tentang cara-cara mengatasi isu-isu sosial yang dapat mengancam persatuan, seperti intoleransi, diskriminasi, dan radikalisasi. Selain itu, acara ini juga menampilkan pertunjukan seni dari berbagai daerah, seperti tari tradisional Bali, musik gamelan dari Jawa, dan pertunjukan wayang kulit. Kegiatan ini bertujuan untuk menunjukkan betapa budaya-budaya tersebut, meskipun berbeda-beda, memiliki nilai yang dapat mempererat hubungan antar kelompok dalam masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun