Mohon tunggu...
Gila Mad
Gila Mad Mohon Tunggu... Pemadam Kebakaran - GILA

Nenek pepek, kita liat siapa duluan mati. Kalo kau mati duluan, akan kukirim ke.inbox FB mu: "MAMPUS KAU!" Tanggal 38/06/2023, hit postingan terakhir 38 hit, yang hit ke 39 dan seterusnya adalah dari si kontol. Admin yg ngasi PILIHAN sm postingannya, ADMIN KONTOL. Dosa admin, menghapus tulisan yg jelas2 ber-tag atau kategori PUISI yg tdk membatasi syarat minimal jumlah karakter tulisan. Ingat kau min, kau hapus puisi itu dgn judul "Bunga Kamboja" karena kau memihak kpd salah satu penulis pada blog ini!? Penindasanmu kuingat sampai mati. Cemburu sama penulismu? Otakmu kudisan! MUKLIS >> MUKAK IBLIS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pangeran Syndrom

21 Juni 2022   08:03 Diperbarui: 22 Juni 2022   12:53 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pangeran itu tak harusnya jalan-jalan ke perkampungan
Lewat di depan rumah gadis kusam berambut legam
Lagaknya dekat dengan rakyat jelata
Ulur tangan bagi kaum papa
Kiranya mencari mawar merah muda

O, pangeran ganteng sang kuasa sastra
Itu sepatu kaca, hendak kau bercermin
Bukan tempat meletak bunga mawar merah muda

Vas kembang sepatu kaca bunga anyelir
Senyum tawa genit selir-selir
Permaisuri mlipir-mlipir
Sang pangeran goyang pelir

Kutub Utara, 00/00/0000

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun