Entah apa yang ada didalam pikirannya berada dibalik terali dan kaca ketika saya dan rekan - rekan kerja membesuk salah satu sosok yang mempunyai karier gemilang di usia muda. Sedih ketika melihat beliau dan membayangkan kehidupan anak dan istrinya diluar sana tanpa sosok seorang ayah yang menjadi teman bermain sang anak, tempat bertanya tentang hal yang belum mereka pahami.
Salah satu dari sekian banyak pelajaran dapat dipetik disekitar kita tentang sebab dan akibat dari segala tindakan yang kita lakukan.
Seperti lagunya band favorit saya yaitu Slank dengan judul lagunya "Samber Gledek"Â yang ada liriknya "Kemana aja loeee.. Hari gini masih gitu.." Semua itu ga ada habisnya, kalau diri kita tidak mempunyai keinginan yang kuat untuk bertekad dengan mengatakan "Tidak".
Ketika kita diatas banyak orang dengan beragam cara untuk memasuki kita untuk kepentingan mereka, baik itu bersifat positif atau negatif. Hendaknya kita bisa memilah setiap hubungan sosial itu. Yang dalam artian ini dari segi yang bisa menjerumuskan kita.
Marilah kita berkaca tentang permasalahan yang menyangkut norma etika dan norma hukum yang berlaku. Memang benar bunyi pepatah "Sepintar - pintarnya tupai akhirnya jatuh jua", jadilah pribadi yang kokoh ketika kita berkumpul atau berada di ruang lingkup sosial manapun. Ini hidup kita, dimana hanya kitalah yang bisa membawa diri ini.
Sudah banyak orang - orang yang saya kenal yang mengalami permasalahan demikian. Yang berakhir dengan pernjanjian terhadap Sang Khalik dan Peraturan yang berlaku.Kita bisa berhenti atas keyakinan diri sendiri serta melihat orang - orang terdekat kita, mereka begitu menyanyangi kita tanpa embel - embel apapun. Jangan sia - siakan hidup, berkreasilah.. lihatlah mereka yang mempunyai kekurangan dalam segi fisik mereka, mereka tetap kuat menjalani hidup tanpa adanya putus asa dan bertindak melawan norma agama dan norma hukum melainkan mereka berkreasi baik itu dalam keseharian mencari nafkah atau menyalurkan bakatnya.
Ketenangan jiwa, rasa percaya diri bukanlah terletak pada serbuk putih.
Mari kawan kita sebarkan virus kasih sayang kepada mereka, rangkul mereka, jangan jadikan mereka cemoohan kita ketika mereka terpuruk.
"The man behind the Gun"
Salam..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H