Sakit mengajakku bertamu ke rumahnya
Lalu disana aku bertemu aku yang pincang
Aku yang itu memarahiku karena terlalu sering berlari, terlalu cepat berjalan
Di ruang tamu sakit menasihatiku yang bebal hatinya
Aku yang itu dengan jumawa menutup telinga, dan terbahak kesetanan dinasihati petuah basi
Di kamar mandi sakit membasuh aku yang borok hatinya
Aku yang itu legam dan bau, karena terjun ke lumpur yang sama
Di kamar tidur sakit merawatku yang gegar otaknya
Aku yang itu hanya menangis, karena tak kenal siapa dirinya
Sakit memberi koma, jeda
Memberi kasih dengan siksa
Rasa sakit memberi luka,
Menempa..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H