Mohon tunggu...
gijenal
gijenal Mohon Tunggu... Administrasi - hearer

ingin menjadi pendengar yang baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Lama untuk Es

27 Desember 2019   03:16 Diperbarui: 27 Desember 2019   03:51 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Es selalu tertawa ala orang dewasa. Pada tiap lelucon kering yang dilontarkan seseorang--yang tidak dekat atau jauh-jauh amat dengannya--. Setiap hari selalu ada yang ia urusi, kerja inti, sampingan, kredit barang, atau bingung memilih destinasi cuti. 

Kian hari tawanya kian basi seiring terlalu sering 'menghargai' gurauan garing. Biarlah, kata batinnya, bukankah orang dewasa memang dibayar untuk berpura-pura? Intermezo kan penting guna lancarnya acara meraih laba.

Lalu Es selalu tertawa ala orang dewasa. Pada tiap lelucon yang sengaja ku buat garing. Meski aku bukan mitra atau orang penting. Di dunianya, aku hanya penyeling. Tapi usaha tetep harus berguling, biar dengan laba yang miring.

Jakarta iseng, 2019

oleh : gijenal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun