Mohon tunggu...
gijenal
gijenal Mohon Tunggu... Administrasi - hearer

ingin menjadi pendengar yang baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Seorang Dosa

26 November 2019   23:51 Diperbarui: 27 November 2019   01:07 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/l5cbh43tckelkl

Seorang dosa menyapa
Hai, apa kabar teman lama?
Sudah jera?
Seraya telapaknya melumuri ku dengan madu hingga rayu
Dengan api surga yang menggerayangi akal ku, hingga hangus terberangus dinanak dengus
Sungai anggur di neraka yang lengket menjilat-jilat, mencari tubuh dekil untuk segera dibenamkan, di perut arusnya
Yang apabila kamu ditelan dan dimuntahkan, bau seumur hidupmu niscaya sepertinya
Biar anggur itu dari Eden, namun busuk bukan kepalang
Aku tetap mabuk dan terbang
menyerah dan kalah
Pada setiap jengkal tubuh seorang dosa yang gairah
Aku lengah
Pada selaksa lidah seorang dosa yang mendesah
Aku pasrah
Pada incian rupa seorang dosa yang indah
Aku menyembah
Menyimpuh lewat lutut yang bernanah
Dipanah tepat di titik lemah

Sudah jera?
Lagi, ia bertanya
Lalu berlalu, mencuri sungging ku

Gerimis Jakarta, 2019
gijenal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun