Mohon tunggu...
Gihari Eko Prasetyo
Gihari Eko Prasetyo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Pendidikan Dasar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Relevansi Pendidikan Humanistik dalam Kurikulum Merdeka: Peran Sentral Seorang Pendidik

1 November 2023   23:41 Diperbarui: 1 November 2023   23:51 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Gihari,2023 (Dokumen Pribadi)

Dalam dunia pendidikan, kita mengakui bahwa pendidikan adalah kunci pembentukan individu yang lebih baik. Di Indonesia, kita telah mengadopsi konsep pendidikan humanistik dan memperkenalkan Kurikulum Merdeka yang menekankan kebebasan belajar siswa. Dalam artikel ini, kita akan membahas relevansi pendidikan humanistik dalam Kurikulum Merdeka dan memahami peran penting yang dimainkan oleh pendidik dalam mewujudkan visi pendidikan yang lebih manusiawi.

Pendidikan humanistik didasarkan pada gagasan bahwa pendidikan seharusnya membantu manusia menjadi individu seutuhnya. Ini berarti memberikan manusia otonomi dan kebebasan untuk menentukan arah hidup mereka tanpa tekanan dari luar. Proses humanisasi ini tercapai dengan memperlakukan manusia sebagai subjek yang aktif dalam pembelajaran, memungkinkan mereka berdialog dengan realitas kehidupan mereka.

Konsep Kurikulum Merdeka mencerminkan kebebasan dan kemerdekaan lembaga pendidikan dalam menggali potensi dan bakat siswa. Ini memberikan siswa kesempatan untuk belajar dengan santai, tanpa tekanan, dan sesuai dengan minat dan bakat mereka. Konsep ini sejalan dengan pendekatan humanistik yang memandang manusia sebagai kesatuan yang utuh.

Penting untuk memahami peran sentral pendidik dalam menjalankan pendidikan humanistik dalam Konteks Kurikulum Merdeka. Mereka bukan hanya sebagai instruktur, tetapi juga sebagai fasilitator, pemandu, dan penanam nilai-nilai kemanusiaan  dimana Sebagai seorang pendidik berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran, Mereka harus menciptakan lingkungan yang mendukung kebebasan siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Dengan menyediakan sumber daya, panduan, dan bimbingan, pendidik membantu siswa mengembangkan potensi mereka.

Di sisi lain pendidik harus mendorong kreativitas siswa untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan menciptakan solusi inovatif. Mereka harus memberikan ruang bagi ide-ide siswa untuk berkembang.

Pendidik juga perlu memantau perkembangan setiap siswa secara individual. Mereka harus memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing siswa dan memberikan bimbingan yang sesuai melalui pembelajaran berdiferenssiasi.

Selanjutnya pendidik harus menjadi teladan dalam mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan, seperti empati, toleransi, dan tanggung jawab. Mereka membantu siswa memahami arti nilai-nilai ini dan mengintegrasikannya dalam perilaku mereka.

dan Penting bagi pendidik untuk menghormati kebebasan siswa dalam belajar. Mereka harus mendengarkan aspirasi siswa, memberikan dukungan yang dibutuhkan, tanpa tekanan atau paksaan.

Di saat tertentu pendidik bisa berperan sebagai mentor. Mereka membimbing siswa dalam merencanakan perjalanan pendidikan mereka, membantu mereka mengidentifikasi tujuan, dan memberikan arahan yang diperlukan.

Jadi, Pendidikan humanistik dalam Konteks Kurikulum Merdeka menekankan kebebasan, kreativitas, dan pengembangan pribadi siswa. Peran pendidik adalah kunci untuk membantu siswa mengembangkan potensi mereka secara maksimal dan menjadi individu seutuhnya sesuai dengan visi pendidikan nasional Indonesia. Dengan menerapkan pendekatan humanistik dalam Kurikulum Merdeka, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang membebaskan potensi siswa dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi masa depan dengan percaya diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun