Jalan - Jalan Bersama Gizidat Madu Ikan Sidat Di Singapura-- Gizidat merupakan Vitamin penambah nafsu makan anak No. 1 di Indonesia. Kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya Bersama Gizidat. Alhamdulillah berkat Gizidat Madu Ikan Sidat saya mendapat kesempatan untuk menambah pengalaman sekaligus pengetahuan selain di negeri sendiri (Indonesia) yaitu saya bisa jalan-jalan ke Singapura dan Malaysia.Â
Sebelum saya memulai cerita saya, saya akan menjelaskan sedikit mengenai Gizidat. Gizidat ini merupakan Pioneer Madu Ikan Sidat Pertama di Indonesia. Gizidat menggunakan kombinasi Madu Hutan + Ekstrak Ikan Sidat + Ekstrak Temulawak sebagai komposisinya yang sudah terbukti hasilnya untuk penambah nafsu makan dan menambah berat badan anak Lohh. 100% Herbal Alami dan sudah ada izin legal dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dengan nomor POM TR 193627671 dan bersertifikat HALAL juga loh. Gizidat paket lengkap deh untuk anak Ayah & Bunda. Jika Ingin tau lebih lanjut bisa kunjungi websitenya ya di www.gizidat.com.
Oke deh, Sekarang saya akan mulai nih cerita pengalaman saya jalan-jalan Bersama Gizidat. Saya mulai dari Singapura terlebih dahulu. "Singapura, kalau mendengar atau melihat tulisan ini hal apa yang terlintas di pikiran Anda ?" Kalau saya, yang pertama terlintas dipikiran saya adalah Patung Singa yang ada keluar airnya seperti air mancur. Kalau pikiran Anda sama seperti saya, itu benar sekali. Kenapa??Â
Singapura berasal dari kata sansekerta, yaitu Singa dan Pura. Singa berarti Hewan Singa dan Pura berarti Kota. Singapura berarti Kota Singa. Dalam Bahasa inggris, singapura dikenal dengan istilah Lion City. Singapura merupakan negara yang paling maju di antara negara-negara yang kecil di dunia. Yang paling menonjol disini ialah kemajuan pembangunan ekonomi di bidang perdagangan. Dikarenakan letak Negara Singapura yang strategis, sehingga menjadikan Singapura sebagai tempat transit untuk perdagangan oleh karena itu Singapura menjadi salah satu pusat perdagangan yang terbesar di dunia dan merupakan negara paling maju perekonomiannya di Kawasan Asia Tenggara.Â
Jalan-Jalan ke Singapura, Saya Bersama Gizidat memilih untuk mendarat di Bandara Internasional Changi atau biasa di kenal dengan Changi Airport. Bandara yang ditetapkan oleh SkyTrax sebagai World's Best Airport lima tahun berturut-turut.Â
Sesudah sampai di Di ChangI Airport, yang pertama kali kami lakukan ialah mencari makanan, Saya dan Gizidat mencari makan ke Kantin Pegawai. Tempatnya tersembunyi jadi jika tidak ada pemandu ya pasti susah ketemunya. Oke, di kantin bandara ada banyak jenis makanan dari yang Chinese food, melayu food, west food tersedia lengkap disana. Tempatnya juga bersih dan rapi. Di  Singapura penduduknya beragam. Ada Cina, Melayu, india, Arab dan lainnya. Jadi saat saya memilih makanan bahasanya juga bermacam-macam. Akhirnya Saya menggunakan Bahasa Inggris yang memang menjadi Bahasa internasional. Karena keberagaman penduduk dan agama jadi di Singapura setiap penjual akan di berikan tanda misal makanan HALAL berwarna hijau, Jadi di depan stand nya ada tulisan HALAL agar penduduk dan wisatawan yang berbeda agama bisa tau makanan mana yang boleh di makan dan yang tidak. Untuk Harganya lumayan mahal, disana makanan paling murah harganya 8$GD. Berarti kalau di rupiahkan sekitar Rp 80.000/porsi.Â
Setelah mengisi perut, Saya dan Gizidat mengunjungi Air Terjun Indoor yang merupakan air terjun buatan tertinggi di dunia dengan tinggi kurang lebih 40 meter. Air terjun ini berada di Jewel Changi Airport di Terminal 1. Di sekeliling Air terjun ada pepohonan hijau jadi menambah kesejukan. Sayang Saya dan Gizidat tidak bisa berlama-lama disana karena masih banyak tempat yang harus kami kunjungi.Â
Akhirnya kami melanjutkan perjalanan kami di Singapura dengan menaiki Bus Bandara untuk keluar dari bandara menuju stasiun MRT, Hampir semua warga Singapura menggunakan transportasi MRT ini untuk sarana transportasi sehari-hari.Â
Saya Bersama Gizidat memasuki MRT, kesan pertama ialah nyaman dan bersih, tidak panas karena di lengkapi pendingin ruangan. MRT ini dimana-mana ada. Sistem pembayarannya juga gampang cukup isi saldo pada kartu MRTnya. Setelah menempuh perjalanan 10 menit Saya turun dari MRT dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju Hotel yang akan kami singgahi selama di Singapura.Â
Lumayan jauh untuk Jalan Kakinya, sembari berjalan Saya melihat sekeliling, Di Singapura sangat tertib lalu lintasnya. Setiap lampu merah ada tombol khusus untuk para penyebrang jalan jadi jika hendak menyebrang harus menekan tombol tersebut agar para pengendara mobil, motor, bus, dll berhenti untuk memberikan waktu pejalan kaki untuk menyebrang.Â