Mohon tunggu...
Gigis Aris Sandi
Gigis Aris Sandi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hobi menulis release, artikel, dan newslatter

Selanjutnya

Tutup

Book

Novel "Pengeran Cilik (Le Petit Prince)": Ketika Kecelakaan Berakhir Pengalaman Hidup

23 Januari 2024   18:48 Diperbarui: 23 Januari 2024   18:51 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Judul Novel                   : Pangeran Cilik (Le Petit Prince)
  • Nama Pengarang       : Antoine De Saint-Exupry
  • Penerbit                         : PT. Gramedia Pustaka Utama
  • Tebal Halaman           : 122 halaman
  • Tahun Terbit               : 2011


Novel "Pangeran Cilik" atau "Le Petit Prince" karya Antoine De Saint-Exupry menghadirkan kisah mengenai pertemuan yang tak terduga antara seorang pilot dan seorang pangeran cilik. Novel bermula dengan penceritaan masa ketika sang pilot yang sangat gemar menggambar. Saat dirinya menunjukan salah satu gambar tentang ular boa yang memakan seekor gajah, orang dewasa di sekitarnya justru memintanya untuk belajar hal lain, seperti geometri, tata bahasa, aritmatika, dan lainnya yang dirasa mempunyai relevansi dengan kehidupan. Karena itulah orang dewasa di sekitar sang pilot meminta dirinya untuk menghentikan kebiasaannya untuk menggambar dan beralih aktivitas yang lebih berguna. Dirinya pada akhirnya menuruti hal tersebut dan tumbuh menjadi seorang pilot profesional yang dapat mengendalikan pesawat yang lebih besar dibandingkan tubuhnya. Meski telah berhenti untuk menggambar, dirinya sering membawa gambar yang dibuatnya setiap perjalanan yang dilaluinya. Dirinya sering memamerkan gambar tersebut kepada orang dewasa yang ditemuinya, namun responnya tetap sama, mereka tidak memahami gambar tersebut dan memintanya untuk fokus menjadi pilot. 

Konflik bermula ketika saat sang pilot dihadapkan masalah teknis yang membuatnya harus mendarat paksa di gurun Sahara. Saat berusaha memperbaiki pesawatnya, seseorang menghampirinya dan langsung memintanya untuk menggambar seekor domba tanpa ada instruksi yang jelas. Orang itu adalah pangeran cilik dari sebuah kerajaan kecil di sekitar gunung Sahara. Sang pilot tidak dapat mengabulkan permintaan pangeran cilik, sebagai pengganti dirinya mengeluarkan gambar ular boa memakan seekor gajah yang dirinya bawa ketika terbang. Sang pangeran cilik menolak gambar tersebut dan memaksa sang pilot untuk tetap menggambar domba. 

Sang pilot tidak patah semangat, dirinya kemudian menggambar beberapa gambar untuk dirinya tunjukan kepada pangeran cilik. Namun, pangeran cilik tetap meminta sang pilot untuk menggambar domba. Pilot tersebut kemudian menggambar sebuah kotak dan mengatakan kepada pangeran cilik bahwa di dalam tersebut tersimpan seekor domba mungil. Pangeran cilik percaya dengan apa yang dikatakan oleh sang pilot, dirinya melihat seekor domba di dalam kotak yang digambar sang pilot. 

Berlalu bersama dengan pangeran cilik, membuat sang pilot menyadari bahwa pangeran cilik bukan berasal tempat tersebut, melainkan asteroid kecil yang mempunyai tiga gunung berapi bernama Asteroid B-612. Pangeran kecil dengan antusias menerima tamu dan menceritakan pengalaman hidupnya di Asteroid B-612, di mana ia menghabiskan waktu dengan mencabuti tunas baobab, membersihkan gunung berapi, dan melakukan kegiatan lainnya. Selama periode tersebut, ia memperoleh banyak pelajaran tentang kesabaran yang diperlukan untuk menjaga kelestarian planetnya. Dalam usahanya untuk memahami lebih banyak dan menjelajahi alam semesta, sang pangeran muda memutuskan untuk melakukan perjalanan mengelilingi berbagai asteroid.

Perjalanan itu membawanya ke berbagai asteroid di mana ia bertemu dengan individu dewasa yang memiliki karakteristik unik. Di salah satu asteroid, ia berhadapan dengan seorang raja yang mengklaim penguasaan atas bintang-bintang dan meyakinkan bahwa orang akan patuh jika perintahnya masuk akal. Meskipun ditawari jabatan Menteri Kehakiman, sang pangeran memilih untuk menjadi Duta Besar. Setiap asteroid yang dikunjunginya menampilkan keunikan orang dewasa, mulai dari yang sombong hingga pemabuk, pengusaha yang merasa memiliki jutaan bintang, hingga petugas yang terjaga karena rotasi planetnya yang cepat. Semua ini mengukuhkan keyakinan sang pangeran bahwa orang dewasa adalah makhluk yang aneh. Pertemuan yang paling berkesan terjadi di asteroid keenam, di mana sang pangeran bertemu dengan seorang ahli geografi. Meskipun ahli geografi ini bergantung pada para pengelana untuk membuat peta, ia menolak mencatat mawar sang pangeran karena dianggap tidak kekal. Pernyataan ini memberikan pemahaman baru bagi sang pangeran tentang ketidakkekalan mawarnya.

"Pangeran Cilik" menonjol sebagai sebuah novel yang berbeda dari kebanyakan karya, termasuk novel seperti "Supernova" yang memperoleh kritik atas penggunaan bahasa sains yang kompleks. Ini dapat terjadi karena penggunaan diksi yang terlalu sulit dipahami oleh masyarakat awam. Hal ini membuat pembaca asing untuk menginterpretasikan makna dan keutuhan kalimat yang ditangkap. Memungkinkan pembaca mengalami mispersepsi dari materi yang dibaca dan dipahami. Menjawab kekurangan tersebut, "Pangeran Cilik" unggul dengan menggunakan bahasa sastra yang puitis dan dipenuhi dengan pesan filsafat mendalam. Antoine De Saint-Exupry dengan indah menggambarkan kisah pertemuan antara seorang pilot dan pangeran cilik, menyelipkan nilai-nilai moral yang dapat dipetik disetiap perjalanan yang dilakukan. Penggunaan bahasa puitis namun tetap dipahami membuat pembacanya menjadi mengerti dari keseluruhan makna dan situasional yang sedang dihadapi oleh pembaca. 

Meskipun demikian, "Pangeran Cilik" dengan keindahan melalui penggunaan bahasa yang puitis dan filsafat berkontribusi untuk menjadi hambatan bagi sebagian pembaca yang mungkin perlu lebih berusaha keras untuk mengurai setiap kalimat. Novel ini menciptakan gambaran dunia anak-anak dengan kepolosan dan kedalaman pikiran, namun keelokan kata-kata Saint-Exupry terkadang dapat menyulitkan pemahaman alur cerita. Adanya strata pemahaman dan latar belakang pendidikan yang beragam membuat pembaca menghadapi tantangan dalam mencerna makna yang terkandung dalam setiap kalimat yang dihadirkan. 

Penggunaan bahasa filsafat yang kompleks dapat membuat proses membaca menjadi lebih rumit, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa dengan gaya sastra semacam ini. Sementara novel ini menghadirkan dunia yang kaya dengan makna dan pelajaran, tingkat kesulitan pemahaman dapat menjadi suatu hambatan bagi pembaca dengan latar belakang pengetahuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, membaca "Pangeran Cilik" bukan hanya mengajak pembaca untuk menjelajahi keindahan bahasa, tetapi juga menjadi suatu tantangan untuk memahami secara mendalam setiap nuansa kalimat demi meraih keseluruhan makna yang ingin disampaikan oleh pengarang. 

Terlepas dari kompleksitasnya, novel ini tetap menjadi pilihan bacaan yang sangat berharga. Menginspirasi untuk memahami bahwa kehidupan memiliki dimensi yang saling tumpang tindih dengan kehidupan orang lain, mengajarkan kita pentingnya menjalin hubungan yang baik dan membangun kausalitas positif dengan sesama. Dalam satu dialognya, Pangeran Cilik memberikan penghargaan terhadap karya orang lain meskipun mungkin hasilnya belum diakui oleh orang lain. Tindakan sederhana tersebut menciptakan arti yang mendalam bagi penerima penghargaan, menegaskan nilai pentingnya memberi apresiasi.

Novel ini bukan hanya sekadar karya sastra, tetapi juga sebuah cermin yang merefleksikan kebijaksanaan hidup. Melalui kisah Pangeran Cilik, pembaca dihadapkan pada keindahan kesederhanaan dan kemurnian hati. Pengajaran tentang kekuatan tindakan-tindakan kecil yang dilakukan dengan niat baik dapat memberikan dampak besar bagi dunia sekitar. Di tengah kompleksitas zaman, novel ini mengingatkan kita bahwa inti dari nilai-nilai manusiawi tetap relevan dan bernilai tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun