Mohon tunggu...
Gigih Prastowo
Gigih Prastowo Mohon Tunggu... Administrasi - Student

Anak Desa, mantan office boy |Future Finance Expert |Pendaki |Management Student | FEUI 2013 | @gigihprastowo

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sidang Perkara UKK: Ujian Veritas, Probitas, Iustisia Kampus Kuning

16 Desember 2014   18:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:12 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Veritas (kebenaran).....

Probitas (kejujuran)....

Iustisia (keadilan)...

Tiga kata yang terpahat megah di atas pualam bangunan rektorat, dekat dengan lapangan Rotunda UI. Tulisan itu juga selalu terlihat ketika lepas-sambut mahasiswa. Tiga kata, sungguh janji yang luar biasa. Bahkan Harvard University hanya berani menjanjikan Veritas saja. Tiga kata, yang ketika masuk di Universitas Indonesia, di kampus kuning menjadi satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Seakan selalu terdengar bisikan para founding father UI agar anak-anak didiknya bisa berlaku Benar, Jujur SEKALIGUS adil..

Beberapa minggu ini, aku.. kamu dan mereka mahasiswa UI sedang diuji usaha belajarnya lewat UAS. Diuji apakah layak membawa predikat "lulus" dalam sebuah rangkaian soal ataupun makalah take home. Diuji, apakah ada peningkatan atau justru ada penurunan kualitas yang nanti bisa dilihat beberapa minggu setelahnya.. akan muncul di akun SIAK NG masing-masing. Nilai yang akan selalu dibawa, tidak bisa berubah..

Nampaknya, tak hanya mahasiswa saja sekarang yang sedang diuji. Kini, beberapa minggu lalu dan beberapa hari ke depan Gerakan Mahasiswa Universitas Indonesia juga diUASkan. Perpolitikan Mahasiswa yang katanya politik bersih (ketika membandingkan dengan politik tai kucing di pemerintahan saat ini) kini diuji, apakah demikian adanya? Adalah sengketa hasil pemira, terutama pemilihan MWA UI Unsur Mahasiswa (UM) yang menjadi "Soal UAS" apakah politik kampus UI ini Veritas, Probitas, Iustisia.

Aku bukan seorang CT dari salah satu kubu (baik Abdel maupun Delly, dua kandidat MWA UI UM), aku juga bukan kuasa hukum dari keduanya (ya jelas saja, aku bukan anak Fakultas Hukum). . Sehingga,  di H-1 pembacaan putusan ini aku tak ingin tendensius dalam menuliskan kisah UAS Gerakan Mahasiswa UI ini.

Namun, di sisi lain aku juga tak akan cerita tentang kronologi sidang guna mengurangi bias dalam penulisanku ini, karena ada macam-macam versi (baik dari pemohon maupun termohon) tentang kronologi sidang ini. Jika hendak melihat kronologi persidangan bisa melihat web MM (mahkamahmahasiswa.ui.ac.id), twitter MM (@MM_UI2014), Twitter DPM UI (@DPM_UI) silahkan saja. Namun sebelumnya, aku sarankan teman-teman juga melihat grand design kedua kandidat (Baik Delly Permana di bitly/mendayungUI maupun Abdelhaq di Haloabdel.com) untuk melihat, siapa sebenarnya yang dipersengkatakan. Juga melihat website MWA UI UM mwaum.ui.ac.id guna melihat apakah itu MWA UI UM? Seberapa penting dia? Apa saja tugasnya? Apa saja tantangannya?

Setelah melihat itu semua, teman-teman baru akan paham tentang bagaimana memang panasnya sidang 2 minggu ini. Sidang yang dari awal sampai simpulan baik dari pihak termohon maupun pemohon tetap konsisten Posita-Petitum (tuntutan) dengan kesimpulan masing-masing.

Dalam persidangan yang beberapa kali sampai larut malam di masa UAS. Panitera sampai beberapa kali berjuang mencarikan tempat. Baik pihak termohon maupun pemohon yang aku yakin juga sebenarnya punya kesibukan masing-masing; juga semua pihak yang aktif memantau sidang ini. Mereka semua luar biasa dalam mengikuti persidangan ini.

Hari pertama aku mengikuti saat pembacaan Posita dan Petitum pemohon yang meminta agar hasil UKK dibatalkan karena menyalahi UUD IKM UI karena menurut pemohon seharusnya ada pemira untuk memilih satu diantara dua kandidat MWA UI UM dan nilai UKK hanya menjadi bahan pertimbangan publik saja. Bahkan di situ saja aku baru tau bahwa ADA HAK PILIH mahasiswa untuk memilih wakilnya di tingkat pengawasan rektorat ini. Karena memang beberapa MWA UI UM sebelumnya hanya dipilih melalui UKK dan Forma karena hanya satu kandidat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun