BEM UI lagi,
biasanya di sini aku selalu bicara tak lepas dari konteks ekonomi atau management..
Namun tidak kali ini, aku hanya hendak ingin berkata untuk salah satu teman diskusi terbaikku:
SELAMAT YA ANDI AULIA RAHMAN..
Ku ucapkan selamat karena engkau telah menerima banyak fitnah dan cobaan di media beberapa hari ini.
Entah itu fitnah suapkah, fitnah menggembosi gerakan mahasiswa kah, fitnah dalam hal "menjinak" kah dan fitnah-fitnah lainnya. Mulai dari Kompas sampai VOA ISLAM [http://www.voa-islam.com/read/intelligent/2015/05/22/37132/gagalnya-demo-pemakzulan-jokowijk-akibat-suap-50-juta-perketua-bem-benarkah/#sthash.WfnNr28d.dpbs]
Aku sebagai teman hendak ucapkan selamat kepadamu, mungkin kini jalanmu sebagai orang besar sedang terbuka lebar. Ujianmu sudah mirip kata mantan pimpinan KPK yang kebetulan berasal satu kabupaten denganku, orang yang aku percaya Bapak Busyro Muqoddas [http://news.detik.com/read/2014/12/18/131811/2781306/10/busyro-berbagi-cerita-tantangan-di-kpk-itu-kena-fitnah] bahwa di KPK itu ujiannya banyak fitnah.
Aku pernah dengar dulu engkau punya cita-cita hendak menjadi hakim, ya untuk jadi hakim jujur mungkin ini test pertamamu. Aku tau betul meski beberapa kali berseberangan pendapat denganmu soal integritasmu dan rasa empatimu. Aku ingat betul bagaimana kau saat itu mendengar betul bagaimana kisah pengamen jalanan yang kebetulan menumpang bis kopaja yang kita tumpangi dari GOR Soemantri sehabis menonton tim sepak bola UI di sana. Ya aku tau, meskipun telah dan mungkin akan berseberangan pendapat denganmu lagi suatu saat, tentang bagaimana engkau menghadap yang kuasa di Mushola terdekat sebelum melalui moment-moment pentingmu. Ya aku tau kau orang baik, meskipun pemikiran kita sering berseberangan.
Sehingga aku juga tau umpatan padamu soal "jamuan presiden" itu karena mereka salah paham dan salah mengartikan. Gradi, yang saat itu juga ikut sudah kasih tau kami di stasiun saat dispun, dan aku kira itu clear forum jamuan itu tempat mahasiswa menyampaikan pendapat secara LANGSUNG.
Mungkin mereka hanya melihat dari satu sisi saja. Mereka melihat bahwa pergerakan cara merekalah yang paling benar. Aku setuju dengan penyampaian pendapat langsung. Aku sudah membuktikan, ketika bertemu ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan TNP2K untuk diskusi aku dapat gambar besar dan beliau juga suka dengan ide baru dan inovatif kita, mahasiswa, bisa tek-tok juga diskusinya gak ada lead time dari saran kita hingga sampai kuping beliau.
AKU JADI CURIGA..
Mungkin mereka yang tak suka engkau dan ketua-ketua BEM lain bertemu Jokowi itu takut. MEREKA TAKUT, kalau-kalau, jika-jika, kalau presiden jadi dekat dengan mahasiswa dan MENJAUH DARI MEREKA. Buktinya saja Jokowi sudah sering diminta untuk "pulang ke kandang" setelah bertemu orang-orang di rumah musuh.