Mohon tunggu...
Gigih Prayitno
Gigih Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Masih belajar agar dapat menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Gonjang-ganjing Televisi Masa Kini, Benarkah NET TV Bangkrut?

9 Agustus 2019   15:20 Diperbarui: 10 Agustus 2019   03:59 45062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
NET TV | marketeers.com

Perusahaan-perusahaan akan menaruhkan iklan media mereka bila media tersebut mendapatkan engagement yang tinggi dari masyarakat. Untuk televisi, salah satu yang menjadi pertimbangan tinggi adalah rating.

Padahal rating televisi tidak menunjukkan kualitas program tersebut, hanya menunjukkan kuantitas dari orang yang menonton.

Konon, sebenarnya iklan di NET TV masih bertumbuh dengan masif. Pada tahun 2018 mereka meraup pendapatan sekitar 110 triliun. Namun kue iklan tersebut didominasi oleh program-program TV ala sinetron seperti yang ditayangkan oleh kompetitornya, bukan konsep yang diusung oleh NET TV lagi.

Jadi sepertinya logis bila NET TV menghilangkan beberapa program "idealisme" karena mendapatkan share rating yang rendah, mau gimanapun juga televisi butuh cuan dari iklan.

Bila melihat fenomena yang sedang terjadi, NET TV sepertinya akan bertoleransi dengan idealisme yang mereka punya dan mulai menurunkan "kualitas" program televisi mereka sesuai dengan minat masyarakat Indonesia pada umumnya.

Jadi jangan kaget bila nantinya NET TV akan menurunkan standarnya dan tidak ada terobosan konten-konten pertelevisian yang istimewa, karena masyarakat yang menginginkan hal itu tidaklah banyak.

Sebagian besar dari mereka lebih memilih sinetron yang tayang setiap hari dan juga gosip-gosip panas para artis, dari drama "ikan asin" hingga pindah agamanya para selebriti.

Bila NET mempunyai konten yang bagus namun tidak mempunyai profit yang mumpuni, bagaimana mereka bisa bertahan?

Apakah NET TV akan kolaps? Semoga saja tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun