Sehingga diperlukan pengiriman listrik dari Jawa Timur menuju barat, Jakarta dan sekitarnya sebesar kurang lebih 3000 megawatt yang hanya bisa dikirim melalui sutet yang tegangannya tinggi, seperti selang super besar bila kamu hendak mengirim air, dan bila selang tersebut terputus tentu air juga tidak akan sampai di tujuan.
Saat ada gangguan (dari pohon sengon) SUTET di Jawa Tengah, berarti ada saluran aliran listrik menuju Jakarta dan Jawa barat yang mampet.
Akibatnya, pembangkit sisi sisi timur seakan-akan kehilangan beban dan mengakibatkan trip atau gangguan. Karena "sumbangan" listrik dari timur hilang, maka pembangkit listrik di Jawa bagian barat tidak kuat menanggung beban dan mengakibatkan trip juga.
Karena pembangkit-pembangkit listrik yang besar mengalami trip/gangguan, maka pembangkit listrik yang lain juga mengalami gangguan.
Selain itu, masalah lainnya adalah pembangkit listrik di Jawa didominasi oleh PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang sangat susah "dibangunkan" dalam waktu singkat bila sudah terlanjut trip.
Sehingga perlu beberapa jam untuk menyalakan listrik kembali.
Sebelumnya PLN hanya mengatakan bahwa putusnya aliran listrik dalam skala besar ini terjadi karena adanya gangguan pada turbin gas di PLTGU Cilegon, Banten, serta gangguan pada transmisi SUTET 500kV, namun penyebab gangguan pada transmisi dan pembangkit tersebut belum ada kejelasan.
Hingga akhirnya, ditemukan fakta bahwa kejadian padamnya aliran listrik ini bukan ulah dari manusia, tapi berasal dari pohon sengon adalah sesuatu yang dirasa sangan lucu dan menggelikan.
Di satu sisi, PLN bekerja cukup baik karena sudah menemukan penyebab utama padamnya listrik di sebagian besar Jakarta dan beberapa kota di Jawa Barat.
Namun di sisi lainnya, penyebab dari kejadian tersebut adalah bentuk dari kinerja buruk dari PLN sendiri, dimana sistem pengawasan dari PLN kepada tower-tower SUTET dimana penduduk awam tidak boleh mendekat.
Tidak hanya itu, mantan Dirut PLN, Dahlan Iskan juga memberikan penjelasan sekaligus sindiran karena peristiwa padamnya listrik yang menyebabkan banyak kerugian yang ditaksir mencapai 1 triliun tersebut.