Buat kamu yang tinggal di pulau Jawa, beberapa hari terakhir ini pasti merasa suhu udara terasa lebih dingin dari biasanya. Bahkan lebih dingin dibandingkan waktu musim penghujan di awal tahun 2019 yang lalu.
Padahal kita sudah memasuki musim kemarau yang notabene dalam pikiran kita suhu udara akan menjadi lebih panas dibandingkan dengan musim penghujan yang sebelumnya, namun nyatanya setiap pagi suhu udara malah terasa lebih dingin dari biasanya.
Bahkan di beberapa kota, suhu udara mencapai di titik yang cukup ekstrim seperti Yogyakarta yang mencapai 18,8 C, kemudian Kota Bandung 17 C, disusul dengan Malang dengan suhu udara terendah mencapai 15,9 C dan Cisarua dengan suhu udara 16,4 C.
Sebelumnya juga kita mengetahui fenomena Bun Upas, di beberapa daerah dataran tinggi seperti Dieng dan Gunung Bromo dimana kita bisa melihat butiran es halus di sekitar kita pada waktu pagi hari.
Ternyata ada penjelasan tersendiri kenapa udara di Pulau Jawa akhir-akhir ini menjadi lebih dingin dari biasanya, fenomena ini dinamakan dry intrusion. Dry intrusion ini adalah masuknya udara yang bersifat dingin dari Australia ke Indonesia, hal ini karena Australia saat ini sedang mengalami musim dingin.Â
Perlu diketahui musim dingin di Australia terjadi mulai bulan Juli hingga September mendatang. Sehingga dengan adanya dry intrusion ini suhu dingin di Pulau Jawa bukan hanya bisa di daerah dataran tinggi seperti Dieng, Puncak, beberapa tempat tinggi lainnya, tetapi juga hampir menyeluruh baik dari dataran rendah yang berbatasan dengan pantai hingga dataran tinggi ini.
Bila melihat Indonesia dengan menggunakan citra satelit untuk mendeteksi vapour di atmosfer, maka terlihat jelas bahwa Jawa dikelilingi oleh warna cokelat.
Warna cokelat di sini berarti dry atau kering, fenomena inilah yang membuat kita sering kedinginan ketika malam hingga pagi hari saat musim kemarau.
Dry intrusion ini bersifat dingin karena suhu udara di sebelah selatan Indonesia sangatlah rendah, sehingga daratan di dekatnya seperti pulau Jawa terkena dampak yang cukup signifikan.
Selain itu, saat ini Indonesia sedang mengalami monsoon Australia yang berarti massa udara dari selatan dan angin yang cenderung dari timur,