Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mempunyai data bahwa Indonesia mempunyai jumlah sampah plastik yang mengerikan yakni 64 juta ton per tahunnya sampah plastik dan sekitar 85 ribu ton sampah plastik tersebut terbuang ke laut
Pada hari Minggu (03/02/2019) yang lalu, saya bersama seorang teman dari Semarang pergi mengunjungi Pasar Gede di Solo. Karena ada tradisi tahunan ketika menjelang Tahun Baru Imlek, yakni Kirab Grebek Sudiro yang diselenggarakan di kawasan Pasar Gede, Solo. Yang menjadi daya tarik dari Kirab Grebek Sudiro ini adalah adanya pemasangan 5 ribu lampion di kawasan pasar tersebut dan akan menyala selama sebulan penuh.
Kami menuju Pasar Gede pada sore hari sekitar pukul 15.00 WIB dan menunggu hingga malam tiba untuk melihat keindahan lampion-lampion tersebut. Kami berkeliling-keliling melihat kawasan Pasar Gede yang sudah penuh dengan orang-orang yang berdatangan ke tempat yang sama dengan tujuan yang sama juga.
Menjadi titik dilaksanakannya Kirab Grebek Sudiro dengan hiasan dari ribuan lampu lampion yang sangat Instagramable dan menjadi magnet orang-orang untuk berdatangan.
Satu hal yang saya sadari, bahwa di sekitar tempat tersebut banyak sekali sampah plastik bertebaran di jalanan. Tak lama kemudian ada petugas dari pemerintah kota yang menyapu jalanan, mengumpulkan sampah plastik dan dimasukkan ke dalam truk sampah sembari menyusuri jalan-jalan tersebut.
Namun menjadi ironi adalah tak lama setelah jalanan dibersihkan oleh para petugas kebersihan, tidak sampai satu jam jalanan yang sama kembali dipenuhi oleh sampah yang sama, yakni sampah plastik.
Sepertinya hal ini menjadi tradisi tahunan dengan kebiasaan tahunan juga.
Polemik terkait sampah ini sudah menjadi gunung es tersendiri di Indonesia. Bulan November 2018 terdapat seekor paus mati dan telah membusuk dengan sekitar 9,8 kilogram sampah plastik di dalam perutnya, sontak ini menjadi satu perhatian internasional.
Bukan kali pernama Indonesia mendapat sorotan dari dunia internasional terkait sampah plastik yang mencemari lingkungan sehingga juga berdampak dengan kehidupan makhluk-makhluk di sekitar lingkungan tersebut, seperti yang terjadi pada Paus Sperma tersebut