Ya saya berani sampaikan demikian setidaknya berdasarkan pengalaman saya sampai semester 2 ini. Saya ingin share pengalaman dan motivasi bahwa sebenarnya kuliah s3 tidak sesulit yang dibayangkan dengan begitu rumit. Asalkan menyiapkan diri sesuai dengan ciri khas perkualiahan s3 sebagaimana yang sering saya sampaikan di tulisan-tulisan sebelumnya. Indikator dikatakan mudah semisal publikasi dan kemudahan mencari kebaruan riset. Hal itu juga telah saya bahas sebelumnya.
Kali ini saya ingin menggunakan indikator lain yaitu Indeks prestasi. Alhamdulillah Ip semester ini adalah 3,9 dan ipk 3,88. Satu mata kuliah belum keluar nilai. Prediksi kuat saya akan dapat A+ lagi Seperti semester lalu. Bisa bisa IP semester ini 3,92 dan ipk bisa kira2 3,89 atau 3,9. Semoga saja. Aamiin 🙏🙏
Ip segitu lumayan juga dan patut disyukuri serta ditingkatkan terus. Hal yang tidak kalah penting adalah nilai harus sejalan dengan skill yang didapat. Nilai yang baik harus melambangkan tingginya kualitas ilmu yang diasah dalam konteks menjadi spesialis atau expert di bidangnya. Mungkin masih bisa ditemui tugas-tugas makalah kelas. Well tetap dikerjakan dengan maksimal. Namun yang lebih utama adalah kemampuan dalam mempublikasi baik prosiding, jurnal bahkan buku. Ya apalah artinya nilai jika skill sbg calon doktor tidak bertumbuh secara signifikan?
Saat mengajar mahasiswa semester 8 di kampus saya stiamak barunawati, motivasi untuk meraih skill juga selalu saya sampaikan. Bagaimana membuat skripsi gak sekedar agar lulus tapi berkualitas minimal secara metodologis, berani untuk menatap jenjang s2, tidak tekstual, dan memahami logik ilmu serta mengembangkannya.
Semoga tulisan singkat ini bermanfaat dan bisa memberi motivasi serta inspirasi bagi sodara2 yang akan lanjut s2 maupun s3. Negeri ini perlu insan-insan berilmu dan berintegritas. Demi terciptanya masyarakat yang seimbang. Semangat dan barakallah berkarya di tengah pandemi ini.
