Mohon tunggu...
GIGI02
GIGI02 Mohon Tunggu... Penulis - Motorsports Enthusiast

Focusing just about Motorsports

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Sebastian Vettel Tertekan, Bisakah Ia Juara Dunia dengan Ferrari?

8 Mei 2019   15:25 Diperbarui: 8 Mei 2019   15:55 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.crash.net/f1/news/895846/1/slower-f1-cars-2019-would-be-comical-vettelSebastian Vettel | motorsport.com

Vettel tertekan adalah awalan judul yang paling bisa jadi patokan ketika melihat Vettel musim 2019 ini. Seperti yang kita tahu bersama Sebastian Vettel sangat mengidolakan Michael Schumacher bahkan menganggap Michael adalah mentornya selama Michael belum saat itu mengalami kecelakaan naas dan membuatnya terbaring sakit pada tahun 2013 hingga sekarang. 

Bahkan untuk kebanyakan orang kita mengenal Vettel dengan julukan "Baby Schumi" karena juga kemiripan jalan hidup yang ia tempuh. Tentu kemiripan tersebut bukan lah hal yang dibuat-buat. Tetapi jika memang Vettel berkeinginan mengikuti jejak Michael, seharusnya sekarang adalah waktu yang tepat untuk dia menunjukan potensi dari perengkuh 4 kali gelar juara dunia F1 ini.

https://it.eurosport.com/formula-1/20-anni-fa-la-prima-gara-di-michael-schumacher-con-la-ferrari_sto5308906/story.shtmlMichael Schumacher pada sesi foto pertama setelah bergabung dengan Ferrari tahun 1996 | tncranefestival.org
https://it.eurosport.com/formula-1/20-anni-fa-la-prima-gara-di-michael-schumacher-con-la-ferrari_sto5308906/story.shtmlMichael Schumacher pada sesi foto pertama setelah bergabung dengan Ferrari tahun 1996 | tncranefestival.org
Ketika Michael datang ke Ferrari banyak pihak yang mengatakan bahwa keputusan tersebut adalah keputusan blunder yang akan menyebabkan keterpurukan karir Michael kedepannya. Namun Michael dapat mengubah pandangan orang orang tersebut hanya setahun setelah dia bergabung di tim Ferrari, pada tahun 1997 dia hampir saja menjadi juara dunia jika saja tidak mengalami benturan kontroversial dengan penantang yang akhirnya memenangkan gelar juara dunia tahun 1997 Jaques Villenueve di seri terakhir di GP Eropa. Lalu pada tahun 1998, Michael harus merelakan kembali gelar juara dunia kali ini kepada Mika Hakkinen setelah Michael mengalami pecah ban di seri terakhir di GP Jepang. Namun akhirnya pada tahun 2000 atau tepatnya tahun kelima setelah Michael bergabung dengan Ferrari dia berhasil memenangkan gelar juara dunianya yang ketiga dan pertama untuk Ferrari semenjak Jody Scheckter tahun 1979.

Sebastian Vettel datang ke Ferrari pada tahun 2015. Butuh waktu dua tahun untuk Vettel bisa menantang gelar juara dunia bersama rival Vettel sejak lama yaitu Lewis Hamilton. Serangkaian momen momen kesalahan dan kesialan yang meninmpa Vettel tahun 2017 membuatnya harus merelakan gelar juara dunia tahun itu kepada Lewis Hamilton dan sekaligus menyamai torehan gelar juara dunia menjadi empat gelar sama seperti torehan Vettel. 

Tahun 2018 Vettel dan Ferrari memiliki awalan tahun yang lebih menjanjikan dibanding tahun 2017, mempimpin klasemen pembalap maupun konstruktor hingga pertengahan musim. Namun titik balik terjadi ketika Vettel membuat kesalahan dan harus keluar dari balapan saat dirinya sedang memimpin jalannya balap di GP Jerman. Akibatnya poin Vettel terkejar dan pada seri seri berikutnya Vettel banyak melakukan kesalahan kembali yang membuatnya harus merelakan gelar juara dunia tahun 2018 kepada Hamilton dan membuat Hamilton melewati Vettel dalam perolehan gelar juara dunia.

Tahun 2019 adalah tahun kelima Vettel berseragam Ferrari. Jika memang perjalanan karirnya mengikuti jejak Michael, seharusnya tahun ini adalah tahun dimana dia akan pecah telur dan menjadi juara dunia bersama Ferrari. Ketika sesi tes pra musim, Vettel beserta Ferrari memberikan suguhan kecepatan yang menakutkan untuk para lawan terutama rival mereka Mercedes dan Lewis Hamilton. 

Namun 4 seri telah berlalu dengan Vettel tidak bisa memberikan yang terbaik dari dirinya maupun mobilnya, hanya dua podium yang bisa dia hasilkan dan dua podium itu didapatnya di GP China dan GP Azerbaijan, alhasil saat ini dia tertinggal di posisi 3 dengan 52 poin terpaut 34 poin dengan posisi kedua Hamilton . Bukan awalan tahun yang bagus untuk Ferrari khususnya untuk Vettel.

Charles Leclrec | crash.net
Charles Leclrec | crash.net
Bahkan dia menghadapi tantangan baru pada tahun ini dari rekan setimnya yang digadang-gadang menjadi wonderkid atau pembalap muda bertalenta luar biasa Charles Leclrec yang dalam beberapa kesempatan dapat menghasilkan waktu yang lebih cepat dari pada dia. Jika bukan karena Ferrari yang telah menerapkan Vettel sebagai pembalap nomor 1 di timnya dan Charles nomor 2, mungkin saja Charles saat ini sudah berada di depan Vettel pada perolehan poin sementara.

Ferrari juga sebenarnya punya andil dalam keterpurukan hasil yang diderita kedua pembalapnya. Mobil yang dihasilkan oleh para mekanik dari Ferrari ternyata tidak seperti yang diharapkan sebagai mobil yang sempurna dan tidak mempunyai celah kesalahan. Walaupun Ferrari mempunyai mesin yang kuat seperti yang diperlihatkan pada 4 balapan sebelumnya, namun kelincahan mobil Ferrari sangat dipertanyakan dan dianggap kalah jauh dibanding tim Mercedes dan Red Bull.

Pertanyaan yang banyak sekali ditanyakan sekarang dengan segala bentuk masalah yang terjadi pada mobil Ferrari, dan diri Vettel sendiri adalah apakah Vettel bisa meraih satu saja gelar juara dunia bersama Ferrari? Vettel apakah kamu bisa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun