Trend Mobil Baru dan Bekas di Jogja, Kebutuhan Atau Gaya Hidup?
Perkembangan dunia otomotif terutama untuk segmen mobil di Indonesia, akhir akhir ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan, khususnya di Provinsi Yogyakarta. Populasi jumlah mobil yang melintas di jalan jalan di tengah Kota Jogja, mengalami peningkatan yang sangat drastis.
Kota Jogja sepertinya sudah mulai mengalami kepadatan jumlah mobil di jalan, sehingga benar-benar harus memulai dengan perencanaan pembangunan jangka pendek maupun jangka panjang atau menata ruang dan infrastruktur di Wilayah Kota Jogja dan di 4 kabupaten lainnya (Sleman, Bantul, Gunung Kidul dan Kulon Progo).
Lantas keberadaan mobil baru atau mobil bekas bagi seseorang, benar-benar suatu kebutuhan atau hanya sebatas gaya hidup dari seseorang untuk menaikkan prestis dalam pergaulan atau komunitasnya?
Latar belakang yang sangat berpengaruh terhadap kepemilikan mobil baru atau bekas bagi sebagian orang, khususnya di Jogja, sangatlah beragam. Tidak bisa dipungkiri pengaruh dan gesekan arus globalisasi sekarang ini membuat kita harus benar-benar cerdas dan cerdik dalam menghadapi pengaruh tersebut, terlebih untuk memenuhi segala kebutuhan rumah tangga, kita harus memutar otak dan memeras keringat dalam dunia bisnis, karena Keuletan dan ketekunan menjadi pondasi untuk kesuksesan di masa depan.
Disisi lain sebagian besar bisnis yang bersifat fisik memerlukan sarana dan prasarana alat transportasi, sehingga kebutuhan suatu mobil menjadi sesuatu yang harus ada.
Keberadaan mobil baru atau mobil bekas bagi seseorang, dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah :
- Karena memang benar-benar suatu "Kebutuhan" atau butuh mobil tersebut untuk menunjang pekerjaannya, dengan kata lain keberadaan mobil tersebut mutlak diperlukan sebagai sarana bekerja. Misalnya saja : bagi yang berprofesi atau bergelut di dunia travel, angkutan, rental (sewa) mobil, Perusahaan taxi, otobis, sarana ke tempat kerja karena tidak ada transportasi lain selain kendaraan pribadi, untuk kulakan barang dengan skala besar, membutuhkan jasa angkut dan lain sebagainya.
- Ada anggota keluarga yang sakit permanen atau semi permanen yang membutuhkan kendaraan tersebut untuk mobilitasnya (kontrol ke dokter, masa pengobatan)
- Hobi traveling, tamasya sekeluarga
- Sebagai sarana untuk menaikkan prestise atau pencitraan diri dalam lingkungan masyarakat, komunitasnya, atau ingin dipandang masyarakat sebagai orang yang sudah sukses atau berhasil.
Beberapa faktor tersebut hanyalah sebagian dari begitu banyaknya latar belakang akan keberadaan sebuah mobil dalam diri atau keluarganya. Dan karena kondisi jaman sekarang yang serba modern dan canggih, banyak orang yang memiliki mobil, terlepas masuk dalam faktor-faktor tersebut di atas atau tidak.
Permintaan pasar (masyarakat/pengguna) yang meningkat ini akan berakibat pula terhadap dinamika jual beli mobil baru atau bekas di daerah tersebut (dalam hal ini Provinsi Yogyakarta). Dapat kita lihat bahwa jumlah atau populasi atau kepadatan mobil yang melintas di tengah Kota Jogja sudah sangat padat sekali, biasanya pada saat jam berangkat sekolah anak-anak, jam masuk kerja, dan saat pulang kerja, walaupun ada beberapa ruas jalan tetap padat walaupun di luar jam sibuk tersebut.
Dapat kita lihat di mulai Jalan Wirobrajan, Jl. Malioboro, Jl. KH Ahmad Dahlan, Jl. Sultan Agung, Jl. Brigjend Katamso, Jl. C. Simanjutak, Jl Mangkubumi, J. Jendral Sudirman, Jl. Laksda adi Sucipto, Jl. Magelang, Jl. Kaliurang, Ring Road Utara dan Selatan, di daerah seputar Fly Over Janti di siang hari lalu lintas sangatlah padat sekali.
Dari segi merk mobil yang kebanyakan lalu lalang adalah bermerk Avanza, Xenia, Jazz, Grand livina, Yaris, dan mobil-mobil city car keluaran terbaru seperti Agya, Ayla, Brio dan masih banyak lagi.
