Mohon tunggu...
Giga Widya
Giga Widya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wacana Kenaikan Harga Rokok Menjadi Bukti Transparnsi Pemerintah

18 September 2016   15:04 Diperbarui: 18 September 2016   15:09 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wacana kenaikan harga rokok memberikan beberapa potensi dengan dampak negatif di berbagai bidang yang ada di Indonesia untuk kedepannya, di antaranya kenaikan harga rokok dapat saja mematikan industri tembakau, selain itu wacana kenaikan harga rokok dapat juga memberi peluang akan beredarnya rokok ilegal di Indonesia. Ketua Panitia Kerja RUU Pertembakauan Firman Soebagyo sempat menilai bahwa wacana kenaikan harga rokok dapat saja memberikan potensi matinya industri pertembakauan nasional secara perlahan karena menurutnya secara ekonomi Indonesia sekarang berada dalam posisi sulit dan masih berusaha dalam mencari berbagai jalan untuk menutupi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia sempat pula menyatakan bahwa industri rokok telah memberikan kontribusi pendapatan negara hingga Rp 157 triliun. Ia menyatakan bahwa kenaikan cukai rokok tidak akan mendorong pendapatan negara secara langsung karena pengawasan dari negara terhadap sektor tersebut masih dianggap lemah. Kenaikan harga rokok juga menurutnya dapat mengancam kemakmuran petani tembakau, karena satu hektar tembakau mencapai harga Rp 51-54 juta. Keresahan petani tembakau yang ada di Klaten dan Temanggung menjadi bukti dari kebenaran atas apa yang diucapkan oleh Ketua Panitia Kerja RUU Pertembakauan Firman Soebagyo, bahwa firman mengatakan kenaikan harga rokok menurutnya juga dapat mengancam petani tembakau, karena jika harga rokok meningkat tinggi, maka jumlah uang hasil penjualan akan menurun karena permintaan menurung, sehingga produksi tembakau dari para petani juga akan menurun pula. Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Klaten Kadarwati juga sempat menyatakan bahwa kenaikan harga rokok tidak akan dinikmati oleh petani, melainkan akan merugikan para petani. Ia juga menyatakan bahwa wacana mengenai meningkatnya harga rokok tersebut sudah meresahkan para petani, karena harga rokok yang tinggi akan berakhir pada penurunan daya beli sehingga pembelian tembakau akan menurun pula. Padahal industri tembakau di Indonesia telah dapat membantu menurunkan tingkat pengangguran, karena industri tembakau dapat juga menyerap tenaga kerja di Indonesia dengan jumlah yang cukup banyak. Selanjutnya kenaikan harga rokok yang terlalu tinggi nantinya akan berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat, sehingga dapat saja menimbulkan potensi akan beredarnya rokok-rokok ilegal tanpa cukai. Beredarnya wacana mengenai kemungkinan meningkatnya harga rokok menunjukan bahwa pemerintah telah bersifat transparan kepada rakyat nya terhdapat berbagai regulasi yang akan di berlaku dimasyarakat nantinya. Indonesia merupakan negara yang memiliki ideologi demokrasi dimana masyarakatnya memiliki hak dalam kebebasan berpendapat sehingga dapat saja mengutarakan pendapat sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak. Hal tersebut juga ditunjukan dengan bagaimana masyarakat turut serta memberikan suaranya terhadap fenomena mengenai wacana meningkatnya harga rokok tersebut. Kedua hal tersebut menunjukan bahwa komunikasi politik di Indonesia telah dapat berjalan dengan cukup baik, dimana pemerintah telah dapat bersifat transparan dengan mengkomunikasikan wacananya kepada masyarakat, dan masyarakat juga turut aktif dalam memberikan pendapatnya mengenai wacana yang telah dibentuk oleh pemerintah.  Nama : Giga Widya PutraNIM : 0703138152084Kelas : 2015 - BMata Kuliah : Komunikasi PolitikDosen Pengampu : Sari Mutiara Aisyah,S.IP.,MA  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun