Suatu malam setelah selesai makan malam saya biasanya istirahat sambil melihat TV melepas lelah .Setelah seharian bekerja.Banyak acara Tv yang saya sukai di antaranya Infotaiment,film,berita kalau sinetron saya tidak suka .Alur ceritanya mudah ditebak banyak cerita cengeng Nang [panggilan dari banjarmasin :sama seperti Mas/kawan sebaya untuk laki-laki ] dan maaf banyak yang tidak orisinil alias ciplakan bin tidak kreatif ada juga sich yang bagus 123 dst…ha..ha..ha banyak juga ternyata uuuppsss…harus bisa menghargai karya anak bangsa sendiri “katanya” .Tapi pilih-pilih juga yang bagus kaleee..yang mendidik,yang menelanjangi kebenaran seperti Sinetron ISLAM KTP bagus tuh kita lihatnya .Apalagi buat wakil rakyat dari pada nonton film PARNOdisaat rapat membahas nasib rakyat digedung MPR kena dech kalian oleh paparazzi Indonesia… hiiiks.Kalau mauliat film gituan di rumah Nang sambil rapat sama Istri tercintOoo…asal jangan liatny di rumah sakit apalagi di rumah sakit Jiwa ajah yacchh ..huhuuu….jangan mentang –mentang kebal hukum se enaknya ajah berbuat ..Malu Nang ama rakyat yang sudah memilih anda.Memilih untuk mewakilkan aspirasinya.Aspirasi untuk bangsanya,aspirasi untuk perbaikan kehidupan Nyata .Bukan untuk bersenang-senang di gedung sono Nang think donkkkk…..bener gak pemirso..???!! Abis itu pake acara tidur segala saat rapat .Kalau ngantuukk diganjel tuh mata sama kursiii kursi yang telah diberikan rakyatmu yang baik hati biar melek…he..he..he…kalau tidur gimana mau nangkap para koruptor.Pada lari dech mereka gak bisa lihat kesalahannya juga di mana…gimana mau mensejahterakan rakyat,memperbaiki nasib rakyat agar menjadi lebih baik kalu gini kan jadinya sia-sia belake .Bagai melukis di atas air makanya sering tsunami sekarang. Airnya marah sudah tau gak bisa di lukis masih ajah melukis di atas air..!!
Puisi : Di Negeri ini wakil susah di pilih.. Tak di pilih bisa disembelih.. Disembelih preman berdalih rakyat sebagai kekasih Memilih karena terpaksa “memilih” Aku memilihmu karena ada harapan”…. Harapan untuk menendang Kemiskinan… Harapanuntuk menendang ketidak adilan…. Harapan untuk menjadikan Negeri ini Jaya… Tapi harapan tinggal harapan di bawah batu Nisan…
hiks..hiks..hiks Apakah kalian menunggu malaikat kebenaran menyiksamu dibawah nisan itu..? Tanpa bisa berbohong atas amanat-amanat KAMI…. Tanpa bisa lari lagi dari tanggung jawab…. Semoga Rahmat-Nya menyadarkan kalian….!
Dan acara yang kadang saya lihat di TV adalah masalah debat politik yang penuh intrik biar terlihat cuaaantik di public.Di antara jeritan wong cilik dibawah hujan rintik yang mencoba berteduh di sekolahan yang atapnya bisa di intip bisa lihat bintang kelap-kelip dilangit yang tertawa mengelitik.Menertawakan negeri surganya para koruptor yang matinya di tabrak Traktor.Yang banknya pada ikutan bocooooorrr.Karena permainan kotor.Orang dalam kantor.Yang buaaanyak punya debt kolektor preman yang punya kantor….woww seyeemmm.Sementara wakil rakyatnya sibuuukkk ingin membangun Istana yang “katanya” istana yang dulu terlalu sempit,sekalian ajah bikin mall,diskotik biar lebih asyik..hikss..wooii melek donk lihat rakyatmu jangan lihat komunitasmu.Lihat gubuk reyot sekolah yang atapnya ingin melorot karena hujan yang selalu ngotot.Lihatlah calon generasi bangsa ini yang ingin sekolah dengan layak dan rakyatnya ingin tidur dengan nyenyak .Gunakanlah “hati nuranimu”.Jangan pake hati banteng yang selalu menyeruduk membawa ambisi yang tak berbentuk untuk kebaikan bangsa ini.ruang rapat isinya hanya berdebat.tanpa ada solusi yang tepat..Lebih sensi Nang..lebih sensi ..Biar rakyatmu bisa bangga melihat kalian “wakilnya yang Terhormat” biar tidak dilempari TOMAT.Dan mendapatkan applaus yang penuh semangat.Semangat untuk membangun negeri ini bersama-sama .dekatilah kebenaran pada diri sendiri maka kejayaan akan menghampiri kita Bagaimana dengan kalian….Nang dan Neng…? Salam damai dari Hati yang paling dalam….!!!!Peaceee…!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Politik Selengkapnya