Mohon tunggu...
Gigabyte76
Gigabyte76 Mohon Tunggu... -

can't fight this feeling anymore

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapakah Presiden Indonesia Berikutnya?

11 April 2014   06:17 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:48 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapakah Presiden Indonesia Berikutnya ?

Pemilu legislatif baru saja berlalu tanggal 9 April 2014 kemarin dengan hasil penghitungan cepat yang telah diketahui bersama oleh masyarakat Indonesia melalui televisi, media cetak serta berbagai media elektronik dan internet. Apapun hasilnya, masyarakat menunggu babak berikutnya, yaitu pemilihan presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2014-2019.

Hasil Pemilu legislatif kemarin menggambarkan bahwa tidak ada satu kekuatan politik yang dominan pada saat ini. Masyarakat lebih cerdas dalam memilih para bakal caleg maupun partai politik yang ada.

Begitulah seharusnya kita sebagai masyarakat menentukan pilihan politik, tidak mudah terpengaruh oleh janji-janji politik. Tidaklah sulit untuk berjanji tentang suatu hal, yang sulit adalah menepati dan konsekwen pada apa yang telah diucapkan. Perlu visi yang jelas, mampu melihat realita, punya komitmen yang tinggi, serta mental dan daya juang yang kuat.

Pemilihan presiden dan wakil presiden menurut penulis adalah fase yang menentukan dalam perjalanan bangsa ini ke depan. Diperlukan pribadi yang memiliki keberanian mengambil keputusan, mampu melindungi dan mengayomi seluruh warga negara, berintegitas, mampu mengambil tanggung jawab, serta mempunyai visi kebangsaan.

Carut marut persoalan bangsa saat ini utamanya disebabkan oleh ketiadaan leadership dalam memimpin bangsa. Semua pemangku jabatan semata-mata hanya mengutamakan kepentingan kelompok, golongan, dan citra diri. Penulis mengibaratkan suatu bangsa seperti sebuah rumah tangga dalam versi terkecilnya. Faktor orang tua, dalam hal ini ayah dan ibu, berperan besar dalam perkembangan psikologis anak hingga dewasa. Orang tua adalah panutan bagi seorang anak, sebagaimana pemimpin ( presiden ) adalah panutan bagi rakyatnya.

Adakah sosok yang tepat sebagai Presiden Republik selanjutnya ?

Berikut penulis mencoba memberikan ulasan berdasarkan sudut pandang dan subjektifitas pribadi. Dasar pertimbangan penulis semata-mata adalah kemampuan untuk memimpin bangsa yang majemuk ini serta memiliki integritas berbangsa dan bernegara yang tinggi.

Ada tujuh nama yang coba diulas dalam tulisan ini berdasarkan berbagai macam survei unggulan dan elektabilitasnya yaitu, Jokowi, Prabowo, Aburizal Bakrie, Wiranto, Mafhud MD, Dahlan Iskan, dan Jusuf Kalla.

1.Jokowi

Tidak diragukan Jokowi memiliki popularitas tertinggi saat ini, mengalahkan semua kandidat. Pertanyaannya adalah, mampukah Jokowi memimpin dan menyelesaikan persoalan bangsa ini apabila terpilih?

Jokowi memiliki pengalaman managerial yang baik, pribadi yang rendah hati, berani mengambil keputusan, dan terbuka. Memiliki latar belakang budaya Jawa yang santun dan sampai saat ini bersih dari korupsi.

Menurut pandangan penulis Jokowi merupakan kandidat yang layak untuk menjadi presiden Indonesia berikutnya.

Pertanyaan besarnya adalah, apakah pencalonan Jokowi sebagai presiden semata-mata adalah upaya PDI Perjuangan untuk memberikan kader terbaiknya bagi bangsa ini, ataukah upaya untuk merebut kekuasaan pemerintahan melalui nama besar Jokowi setelah 10 tahun menjadi oposisi pemerintah. Ini yang harus dicermati !

Kalau hal ini benar terjadi, kekecewaan masyarakat akankembali terulang dikarenakan ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap Jokowi.

2.Prabowo

Prabowo adalah kandidat terkuat sebelum nama Jokowi muncul. Sedikit persoalan antara Gerindra dan PDI Perjuangan tentang perjanjian Batu Tulis menurut penulis tidak perlu terlalu dipermasalahkan apabila Gerindra memiliki kematangan berpolitik yang cukup. Gerindra adalah partai yang relatif baru dan belum “ngeh” dengan permainan partai politik di Indonesia, ‘ tidak ada janji yang abadi, kecuali kepentingan “.

Pengalaman Prabowo dalam militer dan bisnis tidak diragukan apabila diaplikasikan dalam memimpin bangsa dan negara. Secara kepribadian lebih tegas karena berlatar belakang militer. Integritas untuk bangsa dan negara cukup bisa diandalkan, disamping itu Gerindra juga telah memiliki program dan visi yang jelas apabila kelak Probowo menjadi Presiden Republik Indonesia.

Layakkah Probowo menjadi presiden berikutnya, jawabannya adalah layak.

Satu hal yang mengganggu pencalonan Prabowo adalah keterlibatannya dalam peristiwa reformasi yang menjadi noda hitam dalam karir kemiliterannya. Lebih bijak apabila Prabowo secara terus terang menjelaskan secara terbuka kepada masyarakat dan meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, dan berjanji untuk membangun Indonesia lebih baik apabila terpilih sebagai presiden Republik Indonesia. Hal tersebut setidaknya dapat mengembalikan simpati sebagian masyarakat yang telanjur kecewa kepada Prabowo.

Seperti pepatahlama mengatakan “ lebih baik berteman dengan bekas penjahat daripada berteman dengen bekas orang baik ".

3.Aburizal Bakrie

Nama Aburizal Bakrie atau sering disingkat ARB merupakan salah satu kandidat yang juga gencar dipromosikan sebagai salah satu calon presiden. Walaupun memiliki elektabilitas yang tidak terlalu tinggi tetapi ARB didukung oleh partai Golkar yang sarat pengalaman serta dukungan finansial yang cukup.

Mampukah ARB mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai calon presiden berikutnya ?

Penulis berpendapat bahwa ARB hanya memiliki satu kualifikasi yang mendukung yaitu kemampuan managerial dan politikyang baik, tetapi di lain itu tidak. Seorang presiden harus mampu melindungi dan mengayomi seluruh warga negaranya tanpa terkecuali. Lapindo adalah cacat besar ARB. Mungkin hanya sedikit masyarakat yang menjadi korban lumpur Lapindo, tetapi bagaimana pun mereka juga bagian dari seluruh warga negara Indonesia. Bagaimana jadinya apabila seorang pemimpin tidak berani mengambil tanggung jawab ?Sepatutnya sebelum mendeklarasikan sebagai calon presiden dan seorang pemimpin bangsa, ARB menyelesaikan tanggung jawabnya secara penuh kepada sebagianmasyarakat korban lumpur Lapindo tanpa harus diminta.

4.Wiranto

Mantan Menhamkam masa pemerintahan Soeharto merupakan kandidat dari partai Hanura walaupun hasil pemilu legislatifpartai Hanura kemarin tidak mendapatkan suara yang cukup signifikan.

Wiranto adalah tokoh yang berpengalaman, berkharisma, memiliki wawasan kebangsaan yang luas, tegas, dan relatif bersih. Layakkah menjadi pemimpin bangsa ini ? Penulis berpendapat bahwa Wiranto layak mendapat kesempatan memimpin bangsa ini.

Wiranto sesungguhnya memiliki kapabilitas yang jauh lebih baik dari SBY, hanya saja masyarakat telanjur mengaitkan Wiranto dengan Orde Soeharto. Pengalaman Wiranto bermanfaat untuk mengatasi persoalan bangsa ini yang begitu kompleks, khususnya untuk menjaga stabilitas dan keamanan serta mengembalikan wibawa dan harga diri bangsa Indonesia yang telah jauh terpuruk di mata internasional.

5.Mahfud MD

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang sering bicara blak-blakan ini merupakan kandidat yang berpotensi dan cukup populer untuk menjadi calon presiden.

Pengalaman dan integritasnya dapat diandalkan, selama ini relatif bersih dari kasus korupsi. Mengaku seorang murid Gus Dur (alm), yang artinya memiliki paham kebangsaan yang tinggi dan mampu memadukan keberagaman bangsa menjadi satu kesatuan.

Penulis beranggapan bahwa Mafhud MD layak untuk menjadi pemimpin bangsa ini. Bukan yang terpopuler tetapi memiliki kapabilitas yang dapat diandalkan. Mafhud MD merupakan kombinasi terbaik dari seorang politisi dan negarawan, mampu menempatkan diri dengan tepat dan punya pendirian kuat.

6.Dahlan Iskan

Dahlan Iskan adalah tokoh yang unik tetapi cerdas. Beberapa peristiwa spontan yang dilakukan Dahlan Iskan sebagai menteri BUMN cukup mengagetkan orang tetapi pada akhirnya mendapat dukungan sebagian masyarakat. Inilah yang menyebabkan nama Dahlan Iskan populer sebagai kandidat presiden Republik Indonesia. Seorang pemimpin yang tidak mengikuti pakem tapi berhasil.

Ada baiknya bangsa ini dipimpin oleh seorang Dahlan Iskan yang menurut penulis memiliki kepribadian unik. Dengan keunikan dan kecerdasannya, penulis yakin Dahlan Iskan dapat menyelesaikan berbagai persoalan bangsa ini dengan “smooth”.

7.Jusuf Kalla

Mantan Wapres era SBY periode 2004 – 2009 ini adalah tokoh yang sangat berpengalaman dalam politik dan pemerintahan. Tidak perlu diragukan kapabilitas dan integritasnya. Sangat layak dan pantas memimpin negara ini 5 tahun ke depan. Tangguh, cekatan dan berjiwa besar. Pengalaman yang matang membuat seorang Jusuf Kalla dapat menjadi tipikal pemimpin yang bijaksana dan mampu mengayomi seluruh warga negara.

Mungkin, apabila pada periode 2009 – 2014 yang lalu Jusuf Kalla memenangkan pemilu presiden, kondisi negara ini akan berbeda jauh dibandingan situasi carut marut yang ada sekarang.

Sesungguhnya masih ada beberapa nama yang menjadi kandidat presiden Republik Indonesia periode 2014 – 2019 yang muncul di masyarakat. Tetapi tujuh nama tersebut di atas menurut penulis adalah kandidat terkuat untuk menjadi pemimpin bangsa ini berikutnya, sehingga layak untuk sedikit diulas dan dicermati.

Inti dari uraian penulis di atas adalah, bahwa kita sebagai masyarakat pemilih, harus cerdas dalam menentukan pemimpin ke depan. Memilih pemimpin seyogjanya didasarkan atas dasar kapabilitas, integritas, dan visi kebangsaan. Bukan semata-mata popularitas atau citra diri.

Pemilihan presiden SBY pada periode keduanya seharusnya memberikan pelajaran kepada kita bahwa sisi sentimentil bangsa ini telah salah dalam memilih pemimpin. Citra positif SBY telah menutupi akal sebagian besar masyarakat kita. Penulis mengakui bahwa seorang SBY adalah pribadi yang baik dan santun, tetapi hal itu belum cukup untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa ini.

Rakyat kita adalah sebuah komoditi politik, alat untuk mencapai tujuan politik. Semoga kita lebih bijak dalam memilih pemimpin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun