Mohon tunggu...
Gita Galantari
Gita Galantari Mohon Tunggu... -

Movie | Novelette | Communications

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Teknologi Merusak Romantisme

6 April 2013   10:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:38 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul di atas merupakan judul sebuah seri video dari "WongFuProductions" yang saya subscribe di Youtube. Menonton 4 film pendek dengan tema "Technology Ruins Romance" dari WongFuProductions menggelitik saya. Selain memang lucu, topik yang dia angkat juga sangat masa kini. Sebaiknya yang tidak suka dengan spoiler, lebih baik menonton dahulu videonya, tapi jika suka teruskan membaca opini saya. Technology Ruins Romance : The Letters Link video : https://www.youtube.com/watch?v=wGr1lQAREB0 Seorang laki-laki telah menulis berlembar-lembar surat cinta untuk sang perempuan. Surat cinta itu tak pernah sampai ke tangan sang perempuan. Sang perempuan pun memilih kekasih hati yang lain. Sungguh romantis dramatis. Adegan seperti ini sangat klise, sangat banyak film romantis berlatar belakang era sebelum adanya email, sms, dan teknologi pesan lainnya memiliki adegan seperti ini. Adegan seperti ini pun selalu berhasil membuat yang menonton mengatakan "oooooowhhh". Terlebih WongFuProductions memilih setting lokasi di atas bukit, lengkap dengan angin yang menambah dramatisnya adegan ini. Bagaimana teknologi menghancurkan romantisme ini? Ya siapa yang tidak langsung berpikir : "Siapa juga yang masih berkirim surat?" Romantisnya surat cinta pun kandas, hilang ditelan teknologi. Bukan pak pos lagi yang dicari, tapi signal berkualitas bagus.

Technology Ruins Romance : Destiny Link Video : https://www.youtube.com/watch?v=nIiW0Trk3T0 Video WongFuProductions lainnya dalam seri Technology Ruins Romance adalah Destiny. Seorang pria bertemu dengan seorang wanita tanpa sengaja. Bertukar nama. Ketertarikan pada pandangan pertama. Namun saat sang pria meminta untuk bertemu lagi, sang wanita hanya mempercayakan pada takdir. Takdir yang akan mempertemukan mereka kembali. Bagaimana romantisme ketertarikan pada pandangan pertama dan berharap takdir mempertemukan kembali dihancurkan oleh teknologi? Ya benar. Just Google it atau cari namanya di Facebook. Selesai. Tidak akan lama, kita bisa menemukan informasi lengkap mengenai orang yang tadinya hanya kita kenal lewat nama. Namun tetap agak sulit ya kalau namanya terlalu umum. Tapi tetap saja tidak akan sesulit sebelum era teknologi seperti sekarang ini. Nah video WongFuProductions Destiny ini mengingatkan saya pada satu episode pada serial How I Met Your Mother episode "History or Mystery ".

Dalam episode ini, Ted Mosby berkenalan dengan Janet dan mengajaknya berkencan. Ted dan Janet sepakat untuk tidak saling mencari tahu tentang diri masing-masing melalui internet. Biarlah mereka saling tahu siapa diri mereka masing-masing melalui obrolan. Selama kencan berlangsungan Ted bingung mencari topik obrolan karena dia benar-benar tidak tahu siapa Janet. Ya, internet bisa membantu kita mengetahui topik obrolan apa yang disukai lawan bicara.

Selama Ted berkencan dengan Janet, teman-temannya asik mencari informasi mengenai Janet di internet. Dan mengirimkan pesan kepada Ted untuk membuka sebuah link yang berisi mengenai informasi lengkap mengenai Janet. Ted yang sudah dipenuhi tanda tanya siapa Janet, akhirnya membuka link tersebut. Hanya satu klik untuk akhirnya mengetahui semua tentang Janet.

Ya kita sekarang ada di masa ini, masa di mana satu klik dan kita mengetahui banyak hal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun