Mohon tunggu...
GNathalieL
GNathalieL Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswa

kita adalah korban sekaligus pelaku dari lingkungan kita

Selanjutnya

Tutup

Film

"Only Yesterday": Sebuah Film Untuk yang Sedang Bingung Mengambil Pilihan Hidup

25 Maret 2021   22:13 Diperbarui: 25 Maret 2021   22:18 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gatau mau berapa kali aku bilang aku suka banget ma film ini <3

Rasanya seolah-olah bisa dihirup udaranya, rasanya kayak bagian dari memori, perjalanannya pernah dilewatin.

Cantik bangett

Kisahnya simpel, Cuma tentang seorang wanita dewasa yang berlibur ke desa. Katanya sih karena memang dia jatuh hati sama kehidupan desa. Dan ya, itu bisa kurasain juga dengan mengikuti alur filmnya. Such a precious way of living. Bukan karena hal muluk-muluk. Ya Cuma hal gitu-gitu aja yang kamu temui di desa. Tapi sebenarnya berharga banget bagi yang merindukan kehidupan sederhana dan ingin sepenuhnya terhubung dengan pribadi yang kamu ajak bicara di depanmu.

Dan bisa juga karena mungkin desa tersebut benar-benar menyambutmu bagai rumah, meskipun bila itu ternyata tempat yang sama sekali asing. Mungkin di desa itu kamu bisa memilas balik siapa dirimu sebenarnya dan bagaimana kamu sampai jadi seperti sekarang ini. Tempat dan hatimu terhubung secara magical, walaupun di luar tidak ada hal istimewa yang terjadi.

Taeko di film ini, wanita dewasa lahir besar di kota. Kenapa di akhir cerita berani mengambil keputusan? Meng-iya kan sebuah jalan baru, menjadikan kehidupan desa sepenuhnya bagian dari dirinya. Kalaupun dia memang memiliki ketertarikan kehidupan desa, tapi bagaimana dengan mengambil komitmen? Ketika kehidupannya yang sekarang ini sudah cukup stabil. Mungkin kecintaan kita akan diuji, dipertanyakan.

Tapi tentu hal itu bukan masalah, setiap pertanyaan akan meraup jawaban cepat atau lambat. Dan bahkan mungkin klue-klue yang menjawab pertanyaan mendasar seperti itu, telah hidup dan ternutrisi dalam diri kita. Menunggu saat yang tepat untuk dipanen. Mungkin seperti potongan-potongan konflik kecil, memoar di sudut pikiran, cerita konyol. Memberikan jalan bagi kita untuk memutuskan di saat dewasa. Tidak pernah kita tahu sampai prosesnya tiba.

Persoalan pilihan hidup, dimana kamu menghabiskan sisa hidupmu, melakukan apa, dan dengan siapa. Mungkin semuanya seperti bunga gemitir yang mekar di pagi hari dan segera dipetik. Mungkin seperti pemandangan temporar, cahaya matahari baru naik yang menerangi kabut sebelum habis menguap.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun