Pengaruh Teori Uses dan Gratification terhadap Kecanduan Sosial Media TikTok pada Generasi Z

PENGARUH TEORI USES & GRATIFICATION TERHADAP KECANDUAN SOSIAL MEDIA TIKTOK PADA GENERASI Z

Media sosial khususnya pada platform TikTok merupakan sarana yang penting khususnya dalam kehidupan sehari-hari Generasi Z. Untuk memahami teori kegunaan dan kepuasan penggunaan media sosial TikTok kepada Generasi Z, artikel ini membahas aspek penting dari dinamika kehidupan. penggunaan media sosial. Teori kegunaan dan gratifikasi melihat khalayak  sebagai individu yang aktif dan memiliki tujuan yang bertanggung jawab terhadap media yang  mereka gunakan untuk memuaskan kebutuhan mereka. Menurut teori ini, manusia sadar akan kebutuhannya dan bagaimana cara memenuhi kebutuhan tersebut. Media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan dan individu dapat menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya atau tidak menggunakan media dan memilih cara lain. Para peneliti yang menggunakan teori ini fokus pada bagaimana khalayak menggunakan media dibandingkan bagaimana media mempengaruhi khalayak. Dalam perkembangan media yang fenomenal, tidak lagi hanya sekedar media konvensional (media cetak dan elektronik), namun media lebih didominasi oleh media digital yang dimiliki dan digunakan oleh jutaan orang secara individu, yaitu media sosial.

Kegunaan dan kepuasan adalah salah satu teori paling terkenal di bidang komunikasi massa. Teori ini menyatakan bahwa masalah utamanya bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku penggunanya, melainkan bagaimana media merespons kebutuhan pribadi dan sosial penggunanya. Jadi sasarannya adalah pengguna aktif yang benar-benar menggunakan media tersebut untuk mencapai tujuan tertentu.Teori penggunaan dan toleransi menekankan bahwa masyarakat menggunakan media sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Di TikTok, Gen Z dapat menggunakan platform tersebut untuk mencari hiburan, memenuhi kebutuhan sosial, mengekspresikan kreativitas, atau mencari informasi tertentu. Teori ini juga mencakup gagasan bahwa individu mencari kepuasan melalui penggunaan media. Di TikTok, Gen Z akan puas jika platform tersebut memenuhi kebutuhan mereka, baik itu menyediakan hiburan yang relevan atau memfasilitasi interaksi sosial. Teori penggunaan dan toleransi menekankan partisipasi aktif masyarakat dalam pemilihan dan penggunaan media.

Di TikTok, Generasi Z dapat dilihat sebagai pengguna aktif yang memilih konten yang sesuai dengan minatnya dan berpartisipasi dalam proses produksi konten kreatif. Inti dari teori ini adalah pemenuhan kebutuhan psikologis melalui media. Di TikTok, Gen Z dapat berupaya memenuhi kebutuhan seperti hiburan, kepemilikan sosial, atau ekspresi diri melalui konten yang mereka produksi dan konsumsi. Teori kegunaan dan gratifikasi juga mencakup konsep bahwa individu dapat beradaptasi dan mengubah pilihan media mereka sesuai dengan perubahan kebutuhan. Di TikTok, Gen Z cenderung menyesuaikan preferensi mereka dan mencari konten yang memenuhi minat dan kebutuhan mereka yang terus berkembang.

Menyikapi implikasi teori penggunaan dan bonus dalam konteks ini, perlu dikembangkan pedoman atau pedoman yang lebih cerdas dalam penggunaan TikTok, khususnya bagi Generasi Z. Hal ini dapat mencakup kampanye kesadaran yang juga menekankan pada pemahaman risiko kecanduan. memberikan solusi atau peluang untuk memenuhi kebutuhan tanpa terlalu bergantung pada platform. Dukungan dan partisipasi orang tua, pendidik dan kelompok kepentingan lainnya juga sangat penting. Bekerja sama dengan mereka dapat menciptakan lingkungan yang mendukung penggunaan media sosial yang sehat dan bertanggung jawab di kalangan Gen Z. Partisipasi mereka dalam memahami dinamika penggunaan TikTok dapat membantu menciptakan kesadaran dan menciptakan solusi bersama.

DAFTAR PUSTAKA

Child JT, Haridakis P. 2018. Uses and Gratifications Theory. Engag Theor Fam Commun., siap terbit.

Itqiya, Filza. 2018. PENGARUH MOTIF Pengguna MEDIA TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA VIDEO DAN FOTO DI INSTAGRAM AA GYM., siap terbit.

Suparmo L. 2017. Uses and Gratifications Theory dalam Media Sosial WA (WhatsApp). Communicology J Ilmu Komun. 5(2):27--37. doi:10.21009/communicology.062.02.