Apakah obsesi yang membuatku terlalu berambisi
Berkeliling untuk mencari sosok yang sefrekuensi
Berjalan hingga menyusuri di celah-celah kehampaan dan sepi
Mungkinkah aku lupa diri bahwa banyak juga yang mencintai
Ku berpindah kaki ke lain kaki
Merangkak dengan ratapan untuk menetap
Telah banyak rumah ku singgahi
Namun tiada yang dapat mendekap
Mulanya di kaki perhatian
Terharap ada harapan
Namun perhatiannya tak berperasaan
Hingga berlalu di dalam ingatan
Dua dan tiga setelahnya
Akar melar tak berbunga
Berpindah tak berubah
Datang entah tanpa apa
Empat selanjutnya sebatas ucap
Berdiam diri di dalam pengap
Rasa tak mampu diungkap
Hingga aroma pun menguap
Tan 90° ada tanpa aba-aba
Dia datang ku tak menyangka
Terpicik hanya mimpi belanga
Nyatanya itulah dirinya
Tak tahu menahu pada sesuatu
Jauh serasa memeluk
Hening serasa merindu
Dengannya ku tak meragu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H