[caption id="attachment_321428" align="aligncenter" width="620" caption="Sumber foto: kompas.com"][/caption]
Dwi Tunggal…saya yakin semua tahu kata itu dan apa dwi tunggal itu. ya Soekarno – Hatta adalah dua orang pemimpin bangsa yang dijuluki Dwi Tunggal. Harus diakui memang penulis belum lahir saat masa-masa kepemimpinan kita, tapi dalam rekaman buku dan beberapa literarur serta keadaan bangsa kita saat itu keberadaan Dwi Tunggal merupakan suatu fenomena sendiri dalam sejarah Indonesia dan dunia. Ingat, di masa awal kepemimpinan mereka Indonesia begitu disegani oleh masyarakat dunia, Indonesia dipercaya akan bangkit menjadi negara yang makmur dan sejahtera dibawah kepemimpinan Dwi Tunggal.
Bagaimana tidak sosok Soekarno merupakan sosok yang mempunyai kharisma yang sangat tinggi, sosok yang bisa berkomunikasi dengan rakyat dan bangsa lain, sosok yang membuat kagum masyarakat dunia akan diri dan perjuangannya, sedangkan Hatta dikenal sebagai negarawan dan ahli dalam tata negara, sehingga komplit lah dua orang ini. Soekarno bertipe urusan kharisma dan komunikasi dengan masyarakat dan negara lain dan Hatta untuk urusan administrasi negara dan pengelolaan organisasi negara, dan hal ini sangat tidak diragukan sehingga sampai muncul julukan Dwi Tunggal.
Kini, Indonesia disibukkan dengan masalah pemilihan pemimpin negeri, baik yang akan duduk di dewan (yang sudah terlaksana) maupun yang akan memimpin negeri ini alias presiden dan wakil presiden. Sederet nama-nama papan atas mulai sibuk untuk mendeklarasikan pencalonan mereka disertai manuver-manuver politiknya. Penulis sebenarnya sangat ingin melihat lahirnya kembali pasangan Dwi Tunggal, pasangan yang saya yakin (mungkin juga berharap) kalau konsisten bisa membawa perubahan di negeri ini.
Wacana memasangkan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 cukup rasional. Karena dalam beberapa hal, Prabowo-Hatta merupakan pasangan ideal. Penulis menyebut bahwa pasangan ini adalah perwujudan dari Dwi Tunggal era kekinian. Saya akan jabarkan beberapa keunggulan, perpaduan, dan saling melengkapi antar Prabowo dan Hatta. Secara rasional Prabowo-Hatta memenuhi syarat ideal sebagai pasangan Capres-Cawapres. Mereka merupakan konfigurasi yang baik yaitu perpaduan antara lain Sipil-Militer, Jawa-Luar Jawa, Tegas-Bisa mengimbangi ketegasan, dan Luar Pemerintah-Orang Pemerintah. Berdasarkan penilaian rasional, Prabowo-Hatta merupakan kombinasi yang saling melengkapi.
Andaikan Prabowo-Hatta maju di Pilpres 2014, terbuka peluang bagi pasangan ini untuk mampu mengimbangi pasangan-pasangan lainnya. Dalam artian, mereka punya peluang untuk bisa memenangi Pilpres 2014. Mengenai konfigurasi Tegas-Mampu mengimbangi ketegasan, ia menjelaskan bahwa Prabowo dikenal publik sebagai sosok yang tegas dan berani. Hatta juga adalah sosok yang tegas. Dalam hal ini, Hatta mampu mengimbangi ketegasan Prabowo. Soal Luar Pemerintah-Orang Pemerintah, dipaparkannya bahwa Prabowo selama ini lebih dikenal sebagai oposisi. Sedangkan Hatta adalah orang dari pemerintah.
Jadi, sosok Soekarno yang tegas, berapi-api dalam berpiodato sangat mudah secara kasatmata ditemui dalam sosok Prabowo. Simbol negara saat itu yang diperankan oleh Soekarno akan cocok sekali dengan pembawaan Prabowo yang merupakan simbol pemimpin negara. Sedangkan Hatta adalah orang yang kerap mengejawantahkan apa yang menjadi keinginan seorang Prabowo dalam membawa negara bangsa ini maju menjadi kekuatan dunia. Tidak hanya itu, Hatta kerap akan tampil sebagai orang yang mumpuni di bidang ekonomi. Hal itu menurut penulis sangat tepat dengan apa yang diperankan Muhammad Hatta saat itu.
Demikianlah, tulisan ini hanyalah pendapat dan pemikiran pribadi akan kerinduan sosok lahir kembalinya Dwi Tunggal dan itu akan terwujud jika Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa berpasangan untuk mengikuti Pemilihan Presiden Juli mendatang. Peluang untuk penulis menyaksikan Dwi Tunggal II memimpin republik ini sepertinya akan menjadi kenyataan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H