Kau kembali menemuiku Kali ini pasti mudah mencariku Karena kau tau aku selalu duduk disini Ketika mentari tak lagi tinggi Ahh, bukankah ini sudah terjadi kemarin senja? Kau kembali mengulang pertanyaan itu Tentang apa arti cinta? Maaf, ku tak bisa berkata Bukan ku bisu, tapi ku kelu Namun jika kau memaksa Maka tataplah kedua mataku Lihat dari sudut yang tak terlalu tajam dari sorot mata Apa terlihat pantulan senja disana? Apa kau melihatnya seperti aku melihat sinar lembayung dibalikmu? Apa kau merasa apa yang kurasa? Apa kini kau mengerti? Hey, kenapa hening? Apa kau tangah berfikir Mengapa aku bisa merasa cinta Sedang aku tak mengerti betul apa itu dia? Kawan, ku beri tau kau sesuatu Cinta itu memang tidak untuk dimengerti Atau bahkan kita tak akan pernah mengerti Kita hanya mampu merasakannya Merasakannya ketika kita menyadari diri kita tengah mencintai Mencintai itu sederhana kawan Seperti kau duduk disini hari ini Begitu pun kemarin Dan akan kau ulangi esok Kau tak perlu berusaha menghentikan waktu Hingga kau bisa dalam senja selalu Kau juga tak perlu berusaha membangun tembok raksasa Sehingga hanya kamu yang bisa mengaguminya Atau kau tak akan berfikir picik Seperti hanya kau yang berpemilik Cinta itu sederhana kawan Kau hanya perlu duduk mengagumi senja Disini, dari kejauhan Dan entah mengapa, itu sudah cukup membuatmu bahagia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H