Untukmu yang kucinta
Kutulis sajak ini bukan karena aku telah menemukanmu
Bukan pula karena aku telah melihat bayangmu
Bukan pula karena kau telah ada disampingku
Kutulis ini karena desir angin dingin yang menusuk kulitku
Ia menyapa bertanya
Ingatkah kau akan gejolak asmara ketika aku datang membelai rambutmu yang terurai manja
Jujur kujawab
Aku tak ingat
Tapi aku tau saat kamu menyentuh bunga putri malu
Dia bergoyang-goyang seperti perasaanku saat itu
Untukmu yang kucinta
Aku tak tau kau siapa
Menulis inipun tak tertimbul sebuah rasa
Tapi sengatan dingin itu menorehkan banyak kata
Untukmu yang bahkan terasa fana
Untukmu yang kucinta
Ini hanya puisi dorongan semata
Dari para angin yang membawa berbagai berita
Maafkan jika kau mengharapkan sebuah untaian kata manis penuh makna
Dan jika kau membaca ini semua
Aku berani berkata
Aku memang cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H