Mohon tunggu...
Irna P
Irna P Mohon Tunggu... Lainnya - Irna

Penulis serabutan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kriteria dalam Penilaian Sebuah Video

1 Maret 2019   01:48 Diperbarui: 1 Maret 2019   02:46 9941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.youtube.com/watch?v=TXis8n9UXLk

Di sela-sela keseharian masyarakat, video menjadi salah satu produk yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat. Masyarakat biasanya menggunakan video sebagai sarana hiburan, namun seiring berkembangnya jaman, video sudah berkembang menjadi sarana untuk edukasi. Penampilan visual yang memanjakan mata, lebih mudah tertangkap oleh pikiran dibandingkan hanya dengan sebuah tulisan saja.

Apabila dahulu video sering dikaitkan atau hanya dapat diakses dengan televisi, di era digital ini akses video menjadi sangat mudah dengan kehadiran smartphone dan juga internet melalui sebuah aplikasi seperti Youtube, Instagram, Netflix, dan lain-lain.

Beberapa platform atau aplikasi untuk mengakses video juga semakin lama semakin interaktif dengan penggunanya. Pengguna tidak hanya melihat video saja tetapi bisa memberikan komentar atau tanggapan terhadap video tersebut, seperti menulis di kolom komentar dan juga memberikan tanda "suka" atau "tidak suka".

Apabila ingin memberi penilaian terhadap suatu video, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menilai sebuah video:

- Gaya dan organisasi (susunan): Konten dalam video tersusun dan mengalir. Ada hubungan timbal balik yang logis dan efektif antar "adegan", gangguan atau noise sebisa mungkin sedikit / diminimalisir.

- Kreativitas: Penggunaan sudut kamera, efek suara atau musik, serta pengambilan gambar dalam jarak dekat menarik perhatian audiens.

- Konten: Subjek dalam video diperkenalkan atau dijelaskan sehingga audiens dapat dengan mudah mengikuti materi yang disampaikan.

- Kualitas: Suara seperti musik dan ucapan cukup keras dan stabil untuk didengar audiens, gambar dalam video fokus, pencahayaan yang sesuai, pengambilan video stabil.

- Ejaan, Penggunaan kata, Tata Bahasa dan Mekanika: Kesalahan ejaan sedikit atau diminimalisir, tata bahasa yang digunakan dalam teks apapun baik, dan dialog yang ditulis bebas dari kesalahan tata bahasa.

Setelah memperhatikan hal-hal diatas, kita dapat memberikan kesimpulan atau kesan secara keseluruhan, apakah video yang disampaikan atau dipresentasikan menarik dan menambah minat menonton bagi kita.

Review Video


Video diatas merupakan salah satu video yang dibuat oleh Agung Hapsah dan dipublikasikan melalui Youtube pada tanggal 6 Februari 2019. Agung Hapsah merupakan seorang konten kreator muda dan juga salah satu youtuber Indonesia yang terkenal di kalangan anak muda.

Video yang berjudul "Robot Lebih Pintar Daripada Manusia" ini mendapat perhatian para pengguna Youtube dengan jumlah penonton 1.567.372 kali dalam kurung waktu tiga minggu setelah Agung mengunggah video tersebut. Lalu apa yang membuat video ini menarik hingga meraih jutaan penonton?

Apabila dilihat dari judul videonya saja, sudah membuat orang bertanya-tanya bagaimana robot bisa lebih pintar daripada manusia. Agar memperjelas maksud dari judul tersebut, Agung menjelaskan tentang subjek yang dia tampilkan dalam bagian awal video yaitu Garry Kasoarov (seorang juara dunia pemain catur) dan Lee Se Dol (seorang juara dunia pemain permainan GO) yang kalah bertanding dengan robot. Penjelasan ini mempermudah audiens memahami konten yang disampaikan

https://www.youtube.com/watch?v=TXis8n9UXLk
https://www.youtube.com/watch?v=TXis8n9UXLk
Ada efek suara atau musik yang sesuai dengan suasana video tersebut, seperti membuat audiens seakan-akan dipenuh suasana yang mendebarkan dan penuh misteri. Pengambilan gambar stabil dan fokus pada subjek, ada juga zoom in dan zoom out pada pengambilan gambar untuk memberikan efek khusus dan menarik perhatian audiens.

Kualitas suara dalam video jernih, baik dari cuplikan video ataupun suara Agung berbicara dalam video tersebut. Pengucapan atau pelafalan Agung dalam berbicara juga cukup jelas dengan pelafalannya yang khas karena Agung memang terbiasa menggunakan bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia.

https://www.youtube.com/watch?v=TXis8n9UXLk
https://www.youtube.com/watch?v=TXis8n9UXLk
Bahasa Inggris yang merupakan bahasa utama yang digunakan Agung membuat pelafalan bahasa Inggrisnya sangat jelas saat menyebut beberapa istilah yang menggunakan bahasa Inggris. Walau menggunakan bahasa inggris, Agung berusaha menjelaskan ulang menggunakan bahasa Indonesia baik secara lisan atau tulisan (subtitle).

Secara keseluruhan, video menarik untuk dilihat karena dari segi judul saja sudah menarik perhatian audiens ditambah dengan penjelasan serta contoh yang ditampilkan dalam video tersebut. Penampilan video yang stabil dan tampilan video yang simple membuat audiens betah untuk melihat visualnya. Suara yang jernih dan khas dari Agung memiliki daya tarik tersendiri dari video yang dibuatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun