Saya bertanya pada Bunda Putri
Dengan penuh cinta..
Adakah dirimu nyata, Bunda?
Sekian tahun lalu seorang narapidana menyebut namamu
Dirimu diceritakan dekat dengan raja istana lama
Dirimu diceritakan paham lika-liku dan arah kebijakan istana
Benarkah itu Bunda?
Sang raja yang merasa terzalimi menyangkalnya hingga ribuan persen
Secara teori probabilitas memang kebanyakan
Tapi siapa yang mau mendebat dedengkot pemerintahan?
Bukan tak berani, melainkan kasihan
Karena keluhannya berlapis-lapis tak bisa dikalahkan
Narapidana yang menyebut namamu dulu itu sebenarnya punya kekuasaan
Sayang akhirnya kena kasus keuangan
Kena pula sorotan masalah perempuan meski konon sudah dihalalkan
Nah, itu Bunda..
Kekuasaan, uang, dan perempuan..
Kasus yang hampir selalu terulang
Lupakan, Bunda
Lupakan..
Tapi tolong jawab tanyaku satu lagi aja
Di mana Kak Emma?
*112*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H