Mohon tunggu...
Giens
Giens Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

I like reading, thinking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Konspirasi

7 September 2013   07:44 Diperbarui: 10 Oktober 2015   11:33 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Sumber gambar: picturespider.com"][/caption]

Seorang pria berkulit putih melakukan penelitian di sebuah perkampungan suku Kulit Hijau. Dia ilmuwan serba bisa. Segala sesuatu dapat dijelaskannya secara panjang lebar. Entah apa yang ditelitinya hingga ia betah tinggal di perkampungan itu selama bertahun-tahun. Ia menjadi satu-satunya orang berkulit putih di antara masyarakat berkulit hijau. Kehidupannya berlangsung damai hingga pada suatu hari seorang penggembala domba menemuinya dan bertanya,

"Bro, apakah sampeyan tidak melihat keanehan yang terjadi di kampung ini?"

"Well, saya tidak melihat ada yang aneh di sini. Semua hal terjadi secara wajar, alami, dan penuh hikmah. Tak ada kejadian yang luar biasa meskipun sebenarnya yang tidak luar biasa itu merupakan sesuatu yang luar biasa, yang......"

"Sebentar!!" si penggembala memotong ucapan si ilmuwan. "Puluhan tahun aku di sini, tak pernah kulihat keanehan ini. Yang kutahu, bayi-bayi suku kami semuanya selalu berkulit hijau. Tapi mengapa sekarang ini ada dua bayi suku kami yang berkulit putih?"

Sejenak si ilmuwan gugup, lalu menjawab,"Mmm.. tahukah kamu tentang pengetahuan yang kami sebut genetika? Dalam genetika dijelaskan bahwa dalam suatu populasi dimungkinkan adanya variasi..... hal itu karena adanya kemungkinan gen yang tersembunyi ..... jadi, wajar saja klo tiba2 ada bayi berkulit putih lahir di antara pasangan-pasangan kulit hijau. Sama sekali bukan hal yang aneh......bla..bla..bla.."

Si ilmuwan menjelaskan panjang lebar di depan si penggembala meski dengan berkeringat dingin. Tiba-tiba si ilmuwan menarik tangan si penggembala sambil menunjuk kerumunan domba di sebuah lapangan rumput di dekatnya.

"Lihat itu, Bro!!.. Di antara domba-domba berbulu putih itu, ada beberapa di antaranya yang berbulu hijau. Itulah bukti kata-kataku tadi. Adalah wajar terjadinya variasi dalam sebuah populasi... bla..bla..bla.."

Si penggembala terdiam lalu gantian menarik tangan si ilmuwan, mengajaknya menjauh dari keramaian. Lalu ia berbisik," Bro.. kalo sampeyan janji utk tidak mengungkit-ungkit soal domba berbulu hijau itu, aku  juga tidak akan mempermasalahkan lahirnya bayi berkulit putih di kampung kami itu!!"

Si Ilmuwan mengangguk, tersenyum penuh arti, lalu keduanya bersalaman.

***

(adapted from: adult cartoon)

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun