Mohon tunggu...
Giens
Giens Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

I like reading, thinking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Payung Hukum yang Ditunggu Presiden Jokowi

5 Februari 2015   13:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:48 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungut mikroskopik hukum mana yang membuat DPR (sebagai sebuah lembaga) berlagak pura-pura tak baca koran tak nonton televisi, tak paham media sosial, sehingga sengaja menempatkan negara di ujung kericuhan politik?

Sungut mikroskopik hukum mana yang membuat Polri bertindak semaunya sendiri?

Sungut mikroskopik hukum mana yang membuat PRESIDEN TAKUT mengambil keputusan?

Pak Presiden Jokowi tak perlu ikut-ikutan mbulet alias plintat-plintut belajar hukum maupun menyiasati sungut-sungut hukum. Kembali saja pada PANCASILA. Katakan saja sumber hukumnya adalah PANCASILA, katakan saja payung hukumnya dasar negara kita.

Pancasila sudah cukup jadi alasan dan pedoman menyelesaikan masalah negeri. Sungut-sungut mikroskopik hukum itu terlalu menyebalkan untuk dijadikan pedoman saat keadaan gawat merisaukan seperti saat ini. Kalau PANCASILA nggak cukup, berarti perlu diganti itu dasar negara.

Ini peluang bagus Pak Jokowi. Bisa disurvei, pak hutan dan pak stupid jarang yang belajar Pancasila apalagi butir-butirnya yang sesuai TAP MPR terbarunya berjumlah 45. Anggota DPR juga, anggota Polri juga. Sungut hukum mana yang mampu membatalkan Pancasila? Atau jangan-jangan Pak Jokowi juga nggak baca butir-butir Pancasila? Hayo ngaku.....   :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun