Presiden kita beragam karakternya. Ada karakter pemuda genit flamboyan, karakter simbah yang anti bantahan, karakter anak kecil indigo yang intuitif, karakter anak bengal, karakter simbok-simbok pengeluh, karakter pemudi manja-feminim, dan karakter pelanggan angkringan.
Ini bukan soal "katuranggan" sehingga satu orang bisa saja menjadi "habitat" lebih dari satu karakter. Yang pemudi manja - feminim bisa saja sesekali menjadi simbok-simbok pengeluh atau simbah yang anti bantahan. Yang anak bengal bisa saja sesekali menjadi anak indigo yang intuitif atau mungkin pelanggan angkringan. Yang simbok-simbok pengeluh bisa saja sesekali menjelma simbah yang anti bantahan atau pemudi manja-feminim.
Yang paling bisa saling dipertukarkan memang karakter simbok-simbok pengeluh dan karakter pemudi manja-feminim. Yang paling bisa menjelma menjadi semua karakter lain adalah karakter pemuda genit flamboyan. Yang paling tak bisa menjelma menjadi karakter lain adalah karakter anak kecil indigo yang intuitif. Dan, karakter yang paling misterius adalah karakter pelanggan angkringan. Mengapa misterius?
Karakter pelanggan angkringan bisa dikatakan misterius karena sebenarnya itu bukan karakter, melainkan kebiasaan yang timbul dan dibangun oleh olah pikiran. Yang memilih karakter pelanggan angkringan itu biasanya suka ngajak ngobrol orang sampai orang itu tak sadar kalau gelang karet di bungkus nasi kucing angkringan telah berpindah ke pergelangan tangannya. Memang hanya yang paham "kode" yang tahu siapa sebenarnya pelanggan angkringan itu.
Kata teman yang kerja di Polda, pelanggan angkringan berkaret gelang itu  anggota korps gondrong kumel kucel yang berhak tak berseragam saat upacara bendera. Memang tugasnya "blusukan" ke mana-mana. Misterius dan sukar ditebak, otomatis jadi bagian dari SOP-nya.
Mmm, jadi presiden idola Anda kesurupan karakter yang mana?
-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H