Mohon tunggu...
Gieetsa Syaf
Gieetsa Syaf Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA

Saya pada saat ini ialah seorang pelajar SMA di sekolah berasrama. Dalam mengisi waktu luang saya sehari di asrama saya terbiasa menggambar, menulis, dan membaca buku. Saya ingin mengeksplore dunia dengan membaca dan menyampaikan tulisan saya ke banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenapa sih Kira-Kira Hubungan Orangtua dan Anak Makin Jauh?

26 Oktober 2024   17:25 Diperbarui: 3 November 2024   20:35 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makin kesini makin jauh gak sih jarak antar keluarga?

Ngerasa gak sih? Makin berjalannya waktu dan zaman relasi antara seorang anak terutama dengan orangtuanya semakin jauh.

Kondisi ini diperkirakan disebabkan oleh pengaruh teknologi dan globalisasi yang semakin meningkat.

Menurut saya sendiri sebagai seorang pelajar, pengaruh tekonologi ini terhadap hubungan anatarkeluarga memang terasa sekali. Sebab, sejak peristiwa covid-19 yang merebak pada beberapa tahun lalu, membuat seluruh warga Indonesia(bisa juga luar negeri) terisolasi di tempat tinggalnya. Dalam hal ini para warga tak terkecuali anak kecilnya meninggalkan kegiatan secara langsung(bertarap muka), dan mau tidak mau hampir seluruh orang diharuskan untuk menggunakan alat elektronik komunikasi berupa handphone, komputer, laptop dan sebagainya dalam menunjang kegiatannya seperti belajar ataupun bekerja.

Pengaruhnya bagi anak anak memang bisa dibilang banyak yang positif namun untuk interaksi secara langsung, kemampuan manusia menjadi menurun. Saya di sini akan membahas khusus bagi seorang anak.

Seperti yang saya bilang sebelumnya, di awali oleh pandemi semua orang termasuk anak menjadi membutuhkan hp. Hp ini bersifat global dan bisa mengakses apapun, termasuk berguna sebagai rekreasi, dan rekreasi yang berada di alat elektronik ini bersifat banyak dan hampir tak terhingga, menyebabkan perhatian anak anak lebih terfokus pada alat elektroniknya.

Akibatnya berimbas kepada relasi anak dan orangtua yang semakin menjauh. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah misscomucation ini disebabkan kurangnya komunikasi, dan bisa berujung kepada pertengkaran.
Sebenarnya banyak lagi masalah yang terjadi diakibatkan oleh alat elektronik terhadap hubungan anak dan orangtua. Semakin dinginnya relasi anak orangtua, perbedaan pendapat, saling meragukan satu sama lain.

Dari hal tersebut tentunya sangat mengerikan karena orangtua dan anak ini tentunya sejarah dan anak juga yang sudah ditemani oleh orangtuanya sejak dini bisa hancur hanya karena satu benda itu.

Sebenarnya bukan salah benda tersebut, namun cara mengelolanya itulah yang harus dikelola lagi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun