Ketika kita bicara kesuksesan dalam dunia pendidikan, apa yang ada di benak kalian?
Nilai harus tinggi bukan?
Ya minimal kkm deh.
Terus? Bagaimana jalannya?
Bagaimana prosesnya?
Ah. Gpp nyontek yg penting nilai bagus dan tinggi. Begitu bukan?
Ya pada dasarnya pembelajaran ada untuk mendapatkan nilai. Lalu apakah nilai menentukan masa depan? Apakah nilai tinggi menjamin sebuah kesuksesan?
Nilai mendukung masa depan. Tapi nilai bukan penentu faktor kesuksesan. Nilai dapat dijadikan sebuah media evaluasi diri dalam sebuah pembelajaran. Namun, nilai tidak menjadi faktor keberhasilan seseorang. Yang terpenting adalah prosesnya, bukan nilainya. Jika kita paham betapa penting proses yang ada dalam sebuah pembelajaran, pasti cara-cara terbaik yang kita lakukan, bukan cara instan karena hanya memikirkan hasil akhir.
Beberapa pekan ini, saya membaca sebuah buku yang berjudul GRIT (Angela Duckworth)
Menurut Angela Duckworth, grit adalah gairah, semangat, dan antusiasme yang sangat tinggi, disertai ketekunan, ketahanan, konsistensi untuk meraih suatu tujuan jangka panjang, tujuan yang pastinya tidak mudah tetapi sangat bermakna dan layak diperjuangkan. Menurut sebuah penelitian, terdapat 4 aset psikologis yang membentuk Grit. Setiap komponen dari aset ini dapat dikembangkan oleh diri kita sendiri (dari dalam ke luar) atau dengan bantuan lingkungan sekitar kita (dari luar ke dalam)
- Minat: menyukai apa yang kita lakukan
- Praktik: fokus pada peningkatan kemampuan atau ketrampilan
- Intensi: memiliki keyakinan yang kuat bahwa apa yang kita lakukan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang banyak. Ini biasanya terbentuk setelah memupuk minat dan mengasah keterampilan melalui praktik selama beberapa tahun; dan
- Harapan: percaya bahwa kita bisa mencapai kesuksesan dan menaklukkan tantangan. Harapan berhubungan erat dengan ketiga komponen di atas untuk menentukan respon
Grit sangat berperan penting di dalam psikologi kesuksesan dan bisa dilatih. Namun, Grit juga bukanlah satu-satunya nilai yang penting untuk mencapai kesuksesan. Kita harus memiliki karakter yang multi-dimensional: yang terdiri dari 3 klaster nilai atau kaidah, yang masing-masing dari kaidah tersebut akan mempengaruhi hasil yang berbeda.
- Kaidah-kaidah Interpersonal (contoh: pengendalian diri) menentukan bagaimana kita mengelola dan mengendalikan diri sendiri. Grit merupakan bagian dari kategori ini
- Kaidah-kaidah Interpersonal (contoh: kemampuan sosial, pengendalian emosi) menentukan bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain
- Kaidah-kaidah Intelektual (contoh: rasa keingintahuan) menentukan bagaimana kita memadukan pendapat dan ide kita.
Saya juga mewawancarai salah seorang influencer ternama, yang memiliki bisnis di bidang lukisan,dan pernah menjadi pemenang di kategori Rising Star of Year dalam acara TikTok Award 2021. Erika Richardo. Seorang pembisnis muda yang terkenal di berbagai media sosial. Erika sapaannya. Dulunya, Erika merupakan murid Violin suami saya (Alexander Satria) yang memang memiliki grit di berbagai bidang. Ada beberapa pertanyaan yang saya lontarkan ke Erika.
S (Saya) : Bagaimana pengaruh nilai sekolah terhadap kesuksesan Erika saat ini?
E (Erika) : Kalau aku secara akademik emang juga oke si nilai-nilai aku. Kebetulan hafalan aku lumayan kenceng juga jadi ngebantu. Tapi sebenarnya yang menurut aku bikin ke dunia yang sekarang si karena sikap aku. Kalau aku flashback, bukan soal nilai-nilai, karena mungkin kan kemampuan orang beda-beda. Soalnya sebenarnya aku ga pinter-pinter banget, tiap kali belajar itu harus yang benar-benar belajar dan diulang berkali-kali. Kalau ga belajar, fix nilai jelek gitu. Tapi setiap kali ujian pasti belajar terus
S : Gimana caranya bisa kembangin bisnis yang sekarang?
E : Awalnya terjun itu karena coba-coba hal baru terus sih, ga Cuma di tiktok aja, tp Cobain di youtube, dan ig. Kalau untuk bisnis aku dari dulu ada motivasi buat cari uang tambahan aja. Jadi dari uang orang tua aku coba liat apa yang bisa aku beli dan jual Kembali. Sampai akhirnya kebawa sampai sekarang si, sekarang ada bisnis paintingkit dan the
S : Point apa yang berpengaruh selama sekolah ke kehidupan Erika yang sekarang?
E : Aku nglatih diri aja untuk disiplin dan tanggung jawab selama sekolah. Lama-lama aku jadi terbiasa buat ngerjain hal-hal baru. Misalnya dulu aku selalu tulis di agenda (ga pernah ketinggalan tugas atau lupa ulangan) sama aku selalu ngrasa ke build disiplinnya itu karena ada tekad buat dapetin nilai bagus di setiap kelas.
Dari percakapan dengan Erika ini, beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pencapaiannya yang sekarang, yaitu :
- Memiliki karakter disiplin, tanggung jawab
- Memiliki rasa ingin tahu dan ingin mencoba sesuatu yang baru
- Kegigihan dalam beusaha dan berproses
Jadi, jangan takut untuk mencoba. Kita punya peluang besar dalam meraih kesuksesan yang harus dipupuk dari sekarang!
Kembangkan segala minat, harapan, praktikkan dengan yakin, serta memiliki karakter inter personal, intra personal, serta intelektual yang harus terus dikembangkan!
Semangat mencoba, semangat sukses!
Referensi:
Â
Duckworth, Angela (2016), GRIT: The power of passion and perseverance, Scribner publishing
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H