Mohon tunggu...
Gibran Ramadani
Gibran Ramadani Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UIN KHAS Jember

menulislah agar kau dikenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesetaraan Gender dalam Perspektif Islam

29 Mei 2023   14:13 Diperbarui: 29 Mei 2023   14:18 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

kesetaraan Gender dalam islam, topik yang tidak ada habisnya selalu dibahas dan memang harus terus dikaji lebih mendalam. hanya satu tujuan dari penulisan ini yang tak lain adalah meningkatkan pemahaman masyarakat bahwa manusia itu semua sama baik dia laki laki maupun dia perempuan. dan hanya berbeda secara biologis saja.

Secara devinitif  "gender" berasal dari bahasa Inggris yakni gender, berarti "jenis kelamin". Dalam Webster's New World Dictionary, disebutkan bahwa Gender the apparent disparity between man and women in values and behavior, maksud dari perkataan tersebut adalah bahwa gender diartikans ebagai "perbedaan dari segi nilai dan tingkah laku". Dari definisi ini, dapat diketahui bahwa gender adalah suatu istilah untuk membedakan kaum laki-laki dan perempuan dalam aspek tertentu, misalnya sifat dasar dan tingkah laku, juga termasuk perbedaan dari segi "sex", jenis kelamin secara biologis seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

setelah kita mengetahui definisi dari gender, lalu bagaimana pemahaman sebenarnya dari kesetaraan gender ini, lebih-lebih pemahaman gender dalam perspektif islam?, dalam agama islam manusia itu sama bisa kita lihat dalam hadist nabi Muhammad Saw:

: : "

     Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "manusia diberikan fitrah sejak lahir, lalu kedua orang tuanya menjadikannya Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.Seperti binatang buas menghasilkan binatang buas, apakah Anda melihatnya ada kesulitan pada dirinya?.

Jika kita hanya melihat secara sekilas mungkin kita akan memahami jadist tersebut bahwa manusia itu dilahirkan secara fitrah saja. Namun dalam kontektualisasi hadust tersebut pembahasanya lebih luas lagi yang mana antara laki-laki dan perempuan itu sama atau mempunyai derajat yang sama yang mana nanti yang membedakan mereka hanyalah ketaqwaan mereka kepada Allah Swt.

Dalam riwayat lain nabi Muhammad bersabdah:

: " "

."Dari Abu Dzar ra, Nabi Muhammad saw berpesan kepadanya, "Perhatikan (wahai Abu Dzar)! Sungguh kamu tidak lebih baik (di sisi Allah) dari mereka yang berkulit merah atau berkulit hitam kecuali bila kamu melebihi mereka dalam ketakwaan," (HR Ahmad).

Lalu dalam sejarah islam dimana sebelum islam berkempbang pesat. Para wanita pada saat itu seperti dianggap hal yang tidak berguna kecuali hanya menjadi budak dan pemuas nafsu saja. Sampai-sampai saking rendahnya wanita pada saat itu seorang yang melahirkan anak perempuan anak dikubur hidup-hidup oleh ayahnya karena malu mempunyai anak perempuan.

Namun hal tersebut tidak terjadi lagi ketika islam masuk, dan membawa kesejahteraan untuk perempuan yang mana membuat mereka mempunyai kedudukan dan kesetaraan sesama manusia. Hal inilah yang patut kita contoh sebagai muslim. Mari kita bersama pahami bahwa kesetaraan gender itu sudah nabi dengung --dengungkan sejak lama, maka kita sebagai muslim dan pengikut nabi sudah sepatutnya kita untuk melanjutkan visi beliau untuk menyama ratakan semua kalangan, yang mana nantinya yang membedakan hanyalah ketaqwaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun