Mohon tunggu...
Sosbud

Menelisik Sistem Parkir Alun-alun Selatan Yogyakarta

12 Desember 2017   05:15 Diperbarui: 12 Desember 2017   05:53 2325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENDAHULUAN

 

  • Latar belakang

Parkir menjadi kebutuhan dalam hal berkendara, pada setiap sudut jalan mudah untuk ditemukannya tempat parkir sebagai tempat menaruh sementara kendaraan. Perlahan namun pasti tempat parkir mulai menjadi kebutuhan pokok, sehingga tak jarang banyaknya jumlah tempat parkir pada setiap sudut jalan. 

Dalam kebutuhan bertransportasi tempat parkir menjadi tempat yang digunakan untuk meletakan kendaraan selama pemilik kendaraan itu melakukan aktifitas yang sekiranya berlangsung di sekitar tempat parkir tersebut. Berbeda ketika kita meletakan kendaraan di rumah sendiri, tempat parkir memiliki sistem dimana ada petugas yang disebut tukang parkir, juga adanya tarif berupa pajak yang dikenakan dan terbilang relatif sesuai situasi kondisi. 

Hal ini menjadi menarik mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi tempat parkir itu sendiri. Selain itu karena adanya perkembangan zaman yang menciptakan alat yang mampu mengantarkan kita kemana saja dengan waktu relatif cepat, hal ini menimbulkan kebutuhan akan lahan tersendiri yang sekiranya menyediakan tempat untuk meletakan kendaraan tentunya agar terasa aman dan nyaman muncullah tempat parkir ini.

Banyak yang menjadi faktor bertumbuhnya tempat parkir, selain menjadi ladang pencaharian bagi 'tukang' parkir, adanya kebutuhan personal atau kelompok turut memunculkan kebutuhan akan adanya tempat parkir. Salah satunya bahwa tempat parkir mampu membentuk sebuah pola dimana keamanan dan kenyamanan menjadi modal utama berdirinya tempat parkir. 

Ketika kita meletakan barang 'berharga' kita yang notabene alat transportasi agar kita bisa leluasa dalam melakukan aktifitas, tempat parkir menjadi wadah utama yang memberikan kita rasa aman dan nyaman. Sehingga hal ini menjadi modal mata pencaharian bagi beberapa oknum yang tentunya berkaitan dengan tempat parkir. Ketika kita memberikan upah berupa bayaran sebagai imbalan karena telah menjaga kendaraan yang kita letakan di tempat parkir. 

Bayaran tersebut lantas apakah langsung masuk dompet tukang parkir atau adakah sistem yang memberlakukan tukang parkir untuk 'menyimpan' uang yang diterima tersebut. Demikian halnya dengan atribut yang dikenakan tukang parkir tentunya menjadi sistem tersendiri yang menjadi ketentuan harus mengenakan rompi warna oranye. 

Bagaimana desain sebuah karcis dapat menginformasikan sebuah kendaraan sedang parkir di tempat parkir tsb. Sebuah karcis mampu menginformasikan bahwa kendaraan aman dan telah menjadi tanggungan si tukang parkir. Sedemikian rupa bentuk sistem sebuah tempat parkir hingga dapat menimbulkan sebuah konflik. 

Penggunaan lahan yang tak jarang dijadikan tempat parkir biasanya memakan bahu trotoar yang kadang mengganggu lalu lintas sekitar kawasan tempat parkir. Namun juga tak jarang tempat parkir diberikan lahan yang khusus menandakan bahwa memang disediakan tempat parkir. Hal ini menjadi polemik tersendiri tentang perlukah adanya tempat parkir. Sehinngga diperlukan adanya informasi yang menjelaskan kegunaan tempat parkir dan penempatannya sebagai kebutuhan masyarakat.  

Sebuah tempat parkir perlu diadakan kajian ilmiah berupa analisis sosiologi desain. Dengan melihat sistem-sitem yang diberlakukan pada tempat parkir. Banyak yang dapat dijadikan informasi agar memperolah data yang akurat terkait tempat parkir. Data tersebut dapat diambil melalui wawancara maupun obervasi langsung. Kemudian diolah sedemikian rupa sehingga menjadi data lengkap dan akurat yang menjadi analisis sosiologi desain.

  • Teori yang digunakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun