Mohon tunggu...
GIBRAN ACHMAD KHALIL TOEKAN
GIBRAN ACHMAD KHALIL TOEKAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa baru angkatan 2024 Universitas Pembangunan “Veteran” Jakarta. Saya merupakan bagian dari Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, program studi Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Film

Coraline (2009) Animasi Bernuansa Horor dengan Pengemasan Seni yang Apik!

6 September 2024   13:00 Diperbarui: 6 September 2024   13:01 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman sekarang eksistensi animasi semakin berkembang pesat. Deretan studio-studio dari yang kecil hingga ternama terus berlomba-lomba dalam menciptakan inovasi dalam cerita yang disajikan, mulai dari cerita yang ringan yang dapat dicerna oleh anak-anak, cerita yang sangat abstrak dan penuh dengan metafora, hingga cerita yang mengangkat isu-isu sosial di masyarakat. 

Tak lupa juga kualitas animasinya yang semakin baik seiring berkembangnya teknologi digital, dibantu dengan perangkat yang maju, para produser dan sutradara film animasi menyuguhkan kualitas animasi yang sangat canggih hingga memiliki kualitas yang hampir terlihat nyata.

Seorang sutradara film umumnya memiliki ciri khas yang sangat melekat dalam setiap karya-karyanya. Hal tersebut biasanya dapat terlihat dari bagaimana sang sutradara menulis gaya bahasa, membuat gaya animasi, menggambarkan karakter yang ditulis, dll. Tentunya hal tersebut berlaku juga dengan sutradara asal Amerika, Charles Henry Slick. Pria bertalenta yang lahir pada tahun 1952 ini terkenal dengan gaya pembuatan animasinya yang disebut stop-motion. 

Stop-motion adalah teknik pembuatan animasi dengan objek yang digerakkan dengan perlahan dan ditangkap dengan kamera secara satu-persatu hingga ketika digabungkan dapat menjadi sebuah animasi. Henry Slick telah menyutradai beberapa animasi-animasi terkenal dengan gaya pembuatan stop-motion, antara lain adalah The Nightmare Before Christmas (1993), James and the Giant Peach (1996), Wendell & Wild (2022), dan karyanya yang paling populer yaitu Coraline (2009).

Coraline (2009) menceritakan tentang seorang gadis kecil bernama Coraline yang baru saja  berpindah rumah bersama kedua orang tuanya. Ia bukan penggemar besar atas lingkungan baru dan rumah yang ia tempati saat ini, perasaan tersebut kerap membesar menjadi perasaan bosan yang melanda. Kedua orang tuanya sangat sibuk dengan urusan pekerjaannya masing-masing, Coraline juga belum dapat beradaptasi dan mendapat teman dekat seperti apa yang ia miliki di kota lama ia tinggal.

Pada suatu hari, perasaan bosan Coraline sangat memuncak. Gadis tersebut terus mengganggu kedua orang tuanya yang sedang sibuk, ia pun pergi untuk mengelilingi rumah barunya dan menghitung jumlah jendela atau pintu di rumah. Ketika ia sedang berkeliling, ia menemukan sebuah pintu kecil di dinding yang terkunci, Coraline pun memanggil ibunya untuk meminta kunci dari ruangan misterius tersebut, namun ketika pintu itu berhasil terbuka, ternyata hanya ada dinding kosong yang ia temukan.

Hingga pada suatu malam, Coraline kembali ke pintu misterius di rumahnya tersebut. Kali ini, ketika ia buka pintu tersebut terdapat sebuah terowongan menuju dunia paralel yang sangat persis dengan dunia yang ia tempati sebelumnya. 

Namun, terdapat beberapa perbedaan yang signifikan, yaitu kedua orang tuanya memiliki mata berbentuk kancing dan memiliki kepribadian yang sangat bertolak belakang dengan orang tua asli Coraline. Tetapi entah bagaimana, walaupun awalnya ia merasa takut, lama-kelamaan terdapat sisi dari hati Coraline yang merasa nyaman dengan situasi dan kondisi yang ia alami di dunia paralel tersebut.  

Namun, semakin lama ia berada di dunia paralel, semakin banyak keanehan dan misteri yang dihadapi, mulai dari misteri anak-anak hilang hingga makhluk menyeramkan yang ingin mengakhiri hidupnya.

Film animasi ini sangat memiliki alur cerita yang sangat apik. Penulisan skrip dan perancangan konsep sangat menimbulkan kesan yang well concepted kepada penonton. Coraline (2009) berhasil membuat banyak sekali orang bergidik ngeri dan merinding tiap menit berlalu selama film berjalan.

Dengan animasi yang dibuat secara stop-motion membuat film animasi bergenre horror dan thriller ini semakin berkesan autentik dan menguatkan kesan horror jadul. Untuk sebuah animasi yang diproduksi dengan teknik stop-motion, film Coraline (2009) baru rampung setelah total 20 bulan pengerjaan dan akhirnya rilis pada 6 Februari 2009. Untuk animasi yang beredar pada tahun tersebut, film animasi ini patut diacungi jempol dengan kualitas yang disajikan.

Film animasi Coraline (2009) punya banyak pesan tersembunyi, salah satunya terlihat dari teknik pengambilan gambarnya yang menggunakan mode wide. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan betapa kecilnya dunia yang kita tinggali, namun ketika kita berusaha untuk melihatnya dengan lebih teliti, banyak sekali hal-hal yang bisa kita nikmati.  

Animasi ini juga mengajak penonton untuk memperhatikan detail-detail yang ada, dengan ceritanya tidak mudah dimengerti dalam sekali tonton; banyak sekali rincian dan metafora yang baru dapat kita pahami jika kita benar-benar memperhatikan. Kelebihan dan kekurangan film ini terletak pada kebutuhan untuk observasi yang cermat, penonton yang serius akan menemukan banyak pesan dan easter egg yang membuat pengalaman menonton jadi lebih kaya.

Hingga saat ini ketenaran film Coraline (2009) karya Henry Slick terus berlanjut dan tidak menurun. Film ini banyak sekali dijadikan masyarakat sebagai film animasi favorit yang dijadikan rekomendasi tontonan selama akhir pekan bersama keluarga, pasangan, juga sahabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun