Nguter, Sukoharjo (29/07/2023) -- Kelurahan Kedungwinong merupakan salah satu kelurahan di Kabupaten Sukoharjo yang termasuk kedalam wilayah kecamatan Nguter. Desa Kedungwinong merupakan desa dengan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani.
Namun, ada beberapa warga yang memiliki pekarangan atau halaman rumah yang sempit sehingga dapat digunakan sebagai ide bisnis budidaya ikan dengan memanfaatkan lahan sempit, yaitu budikdamber. Beberapa kendala yang dihadapi oleh beberapa warga yang pernah budidaya ikan yaitu harga jual ikan yang relatife rendah, kususnya ikan lele.
Budikdamber adalah teknologi budidaya ikan yang menggabungkan budidaya tanaman dalam wadah budidaya, seperti ember. Dalam hal ini Mahasiswa program studi Akuakultur KKN Reguler Tim II Universitas Diponegoro 2023 memberikan inovasi mengenai Budikdamber dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang sempit.Â
Sistem ini merupakan penggabungan dari budidaya ikan dan sayuran yang di gabungkan dalam satu wadah budidaya. Salah satu jenis ikan dan sayur yang dapat digunakan yaitu ikan lele dan kangkung. Ikan lele dipilih sebagai kultivan budidaya karena lebih toleran terhdapat kualitas air yang buruk, serta utuk sayur kangkung dipilih karena memiliki masa panen yang relatif cepat.
Pemeliharaan Budikdamber dilakukan dengan cara meletakkan ember di tempat yang terkena sinar matahari. Tanaman kangkung yang dipakai adalah tanaman kangkung dewasa yang telah dipotong dan diambil bagian akarnya agar mudah tumbuh dan berkembang. Tanaman kangkung akan mulai terlihat tumbuh pada hari ke 5 setelah proses penanaman.Â
Frekuensi pemberian pakan pada ikan lele dilakukan sebanyak 2 kali pada pagi dan sore hari, metode pemberian pakan dilakukan dengan cara ad satiation atau pemberian pakan hingga ikan kenyang dan pakan tidak bersisa. Keuntungan dari Budikdamber sendiri yaitu hasil panen yang didapatkan ada 2 jenis yaitu ikan dan sayuran, serta dapat menggunakan lahan serta air yang terbatas. Ikan dapat dipanen setelah 2,5-3 bulan masa pemeliharaan, serta tanaman kangkung dapat di panen setiap seminggu sekali setelah penanaman.
Program Kerja Budikdamber (Budidaya ikan dalam ember) ini dilakukan pada hari sabtu (29/07/2023) pukul 10.00 WIB, bertempat di balai desa Kedungwinong dengan sasaran dari program ini yaitu Kelompok Tani . Rangkaian kegiatan yang dilakukan yaitu diawali dengan presentasi mengenai pengenalan terhadap alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan apabila ingin membuat budikdamber, seperti ember, ikan lele, gelas plastik bekas yang sudah dilubangi, tanaman kangkung, arang, dan pakan ikan lele cara pemeliharaan serta manfaat atau keuntungan dari budikdamber. Pada kegiatan ini, para warga antusias dan aktif bertanya mengenai bagaimana cara berbudidaya ikan dan sayur yang di gabungkan menggunakan ember.
Penulis: Gibran Ryan Dewantara -- Akuakultur -- Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lokasi: Desa Kedungwinong-- Â Kecamatan Nguter -- Â Kabupaten Sukoharjo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H