Mohon tunggu...
Muhammad Gibran Al Azhar
Muhammad Gibran Al Azhar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah mahasiswa sejarah peradaban islam UIN SGD Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

biodata & pemikiran che guevara : inspirasi perlawanan terhadap ketidakadilan

15 Desember 2024   19:57 Diperbarui: 15 Desember 2024   19:57 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Che Guevara(Sumber: Wikipedia)

BIODATA & PEMIKIRAN CHE GUEVARA :

INSPIRASI PERLAWANAN TERHADAP KETIDAKADILAN

 Artikel ini membahas sedikit tentang biodata dan pemikiran tokoh revolusioner Che Guevara. Mengutip dari "INSISTPress, Che Guevara dan Gagasan Revolusi untuk Dunia Modern." dan "Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, Peranan Che Guevara dalam Revolusi Kuba (1956--1967)." Sebagai sumber referensi artikel yang saya buat ini.

  Che Guevara, bernama lengkap Ernesto Guevara de la Serna, lahir pada 14 Juni 1928 di Rosario, Argentina. Ia adalah seorang dokter, penulis, diplomat, dan tokoh revolusi terkenal. Setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran di Universitas Buenos Aires pada 1953, ia memulai perjalanan yang membuka matanya terhadap ketidakadilan sosial di Amerika Latin. Pertemuannya dengan Fidel Castro pada 1955 di Meksiko menjadi titik awal perannya dalam Revolusi Kuba. Che menjadi salah satu tokoh kunci dalam menggulingkan rezim Batista pada 1959 dan kemudian menjabat berbagai posisi penting di pemerintahan Kuba. Namun, ia meninggalkan jabatan itu untuk melanjutkan perjuangan revolusioner di Kongo dan Bolivia, di mana ia ditangkap dan dieksekusi pada 9 Oktober 1967. Che Guevara adalah tokoh revolusi yang gagasannya tetap relevan hingga saat ini. Sebagai seorang pemikir dan pejuang, Che menawarkan visi tentang dunia yang lebih adil melalui kritiknya terhadap kapitalisme dan imperialisme, serta gagasan tentang solidaritas internasional dan transformasi manusia. Pemikirannya, yang lahir dari konteks perjuangan di Amerika Latin, menjadi inspirasi bagi gerakan sosial global dalam melawan ketidakadilan struktural.

Che meyakini bahwa revolusi adalah keharusan untuk membebaskan rakyat dari eksploitasi kapitalis dan dominasi imperialis. Sistem kapitalisme, menurut Che, tidak hanya menciptakan ketimpangan ekonomi tetapi juga memperkuat kekuasaan negara-negara maju atas negara berkembang. Ia melihat imperialisme sebagai perwujudan terburuk kapitalisme, di mana kekuatan ekonomi dan militer digunakan untuk menundukkan negara-negara lemah. Solidaritas internasional pun menjadi inti perjuangannya, karena ia percaya bahwa melawan kapitalisme dan imperialisme adalah tugas kolektif lintas bangsa. Che Guevara juga dikenal melalui ungkapan-ungkapan inspiratif yang menggugah kesadaran. Salah satu pernyataannya yang mendalam adalah, "Setiap hari orang merapikan rambut, mengapa tidak hati?" Kata-kata ini menunjukkan gagasannya bahwa perjuangan revolusi tidak hanya bersifat eksternal tetapi juga membutuhkan perubahan internal. Saya merasa kagum dengan kata-kata ini karena mengingatkan bahwa transformasi besar dimulai dari upaya memperbaiki diri sendiri, sebuah pesan yang tetap relevan hingga hari ini.

Dalam konteks Revolusi Kuba (1956--1967), Che memimpin perjuangan bersenjata yang berhasil menggulingkan rezim Batista, menjadikan Kuba simbol perlawanan terhadap kekuatan imperialis. Ia mengembangkan teori "foco," yang menekankan pentingnya kelompok kecil gerilyawan yang terorganisasi sebagai pelopor revolusi. Meskipun pendekatan ini berhasil di Kuba, penerapannya di negara lain menghadapi tantangan besar karena perbedaan kondisi sosial dan politik. Namun, strategi ini tetap menginspirasi gerakan sosial kontemporer yang memperjuangkan keadilan ekonomi dan hak asasi manusia. Salah satu kontribusi intelektual Che yang paling menonjol adalah gagasannya tentang "manusia baru." Bagi Che, revolusi tidak hanya soal mengubah struktur politik dan ekonomi, tetapi juga membentuk karakter manusia yang termotivasi oleh solidaritas, tanggung jawab sosial, dan cinta terhadap kemanusiaan. Ia membayangkan masyarakat egaliter yang bebas dari materialisme dan individualisme---dua nilai yang dianggapnya sebagai hasil dari kapitalisme.

Di era modern, ketika kapitalisme semakin mendominasi dan ketimpangan sosial terus meningkat, pemikiran Che tentang keberanian melawan ketidakadilan tetap relevan. Gagasannya menjadi inspirasi bagi gerakan sosial yang menentang eksploitasi global, dari gerakan anti-globalisasi hingga aksi lingkungan. Namun, pendekatannya melalui perjuangan bersenjata kini lebih sering digantikan oleh strategi damai seperti diplomasi dan advokasi. Pemikiran Che Guevara adalah warisan penting yang melampaui zamannya. Meskipun pendekatannya kadang dianggap idealis, visinya tentang dunia yang lebih adil dan manusia yang lebih peduli pada kebaikan bersama adalah aspirasi yang tetap relevan. Che mengingatkan kita bahwa perjuangan melawan ketidakadilan adalah tugas bersama yang membutuhkan keberanian, solidaritas, dan komitmen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun