Di tengah tembok beton yang mengelilingi Lapas Magelang, ada sentuhan hijau yang memberikan harapan baru bagi para narapidana. Lahan pertanian yang terbuka menjadi pusat kegiatan rehabilitasi yang menciptakan perubahan signifikan dalam kehidupan mereka.
Kesan pertama saat melangkah ke lahan pertanian adalah segarnya udara dan harmoni warna hijau yang mendominasi. Kebun sayur yang rapi memberikan kesan kedamaian, menciptakan tempat yang jauh dari hiruk-pikuk kehidupan penjara.Para narapidana terlibat secara aktif dalam setiap aspek kegiatan pertanian.Â
Mereka memulai dari penyiapan tanah, menanam bibit, dan merawat tanaman. Setiap tahap proses ini bukan hanya memberi mereka keterampilan pertanian, tetapi juga menjadi terapi psikologis yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan fokus.Program ini menjadi lebih dari sekadar kegiatan harian. Ini adalah wadah untuk mengembangkan kemandirian.Â
Narapidana bertanggung jawab atas bagian lahan, memperkuat kesadaran akan tanggung jawab individu dalam suatu komunitas.Terapi melalui pertanian telah membawa perubahan yang luar biasa dalam sikap dan perilaku narapidana. Mereka menjadi lebih sabar, bertanggung jawab, dan memiliki rasa percaya diri yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di luar penjara.
Pertanian sebagai terapi rehabilitasi telah menjadi tonggak penting dalam proses pembinaan dan perbaikan diri narapidana di Lapas Magelang. Lahan hijau itu bukan hanya tempat tanaman tumbuh, tetapi juga tempat di mana harapan, perubahan, dan pertumbuhan diri diresapi oleh setiap narapidana yang terlibat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H