Mohon tunggu...
GIAT 9 KELURAHAN KAJEKSAN
GIAT 9 KELURAHAN KAJEKSAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang sedang KKN di Kelurahan Kajeksan, Kudus

Saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peningkatan Ekonomi dan Kreatifitas Kelompok PKK Kelurahan Kajeksan, Mahasiswa KKN Unnes Berikan Pelatihan Pembuatan Ecoprint

3 Agustus 2024   16:26 Diperbarui: 3 Agustus 2024   16:38 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama, dokumen pribadi 

Kajeksan- Kelompok Kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNNES atau sekarang lebih dikenal dengan UNNES GIAT mengadakan pelatihan pembuatan ecoprint sebagai upaya peningkatan ekonomi dan kreatifitas pada kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Kajeksan. Sasaran dari pelatihan ini bukan hanya kepada ibu-ibu PKK namun juga Kader Posyandu dan masyarakat sekitar Kajeksan. 

Pelatihan ini berlangsung pada hari Sabtu, 03 Agustus 2024 dan diikuti oleh ibu-ibu kelurahan Kajeksan dengan penuh antusiasme. Ecoprint sendiri adalah teknik cetak menggunakan bahan alami dan ramah lingkungan yang bisa digunakan pada banyak media, tidak hanya kain saja.

Jeanne Meta, pemilik usaha Laudato Si Ecoprint Kudus mengatakan, media ecoprint bisa berupa kain, kertas, gelas tanah liat hingga kulit. Hanya saja tidak semua jenis bahan tersebut bisa digunakan, karena memiliki kriteria tertentu. Misalnya kain harus yang benar benar dari serat alam, kalau serat imitasi akan menghasilkan produk yang berbeda nantinya. Lalu kertas harus dengan gramasi/ ketebalan yang tinggi agar tidak mudah robek.

Pelatihan ini dipimpin oleh Izzatul Fauziyah, Mahasiswa Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Fakultas Teknik, UNNES dan bekerjasama dengan Laudato Si Ecoprint Kudus. Dengan menggunakan bahan sederhana dan mudah ditemukan, ibu-ibu PKK Kelurahan Kajeksan dilatih cara membuat ecoprint yang unik dan menarik sesuai dengan kreatifitas mereka. Bahan yang digunakan dalam pembuatannya yaitu kain, bahan mordan (Tunjung, Tawas, Kapur, Soda Ash), ZWA, dan dedaunan. Adapun untuk alat yang dipakai untuk menggulung kain adalah peralon yang kemudian dibungkus dengan plastik, kemudian di rebus selama kurang lebihnya 2 jam.
Untuk teknis pelatihannya, peserta melakukan praktik penggulungan secara langsung, selanjutnya ketika waktu pengukusan,  dipergunakan sebagai sarana pemaparan materi dan tanya jawab. Kain yang sebelumnya sudah dimordan tinggal disusun dengan pola daun kemudian dikukus. Pastikan kain dalam keadaan lembab, tidak terlalu basah juga tidak terlalu kering karena akan sulit membuat warna menempel.

Penyusunan Daun, dokumen pribadi
Penyusunan Daun, dokumen pribadi
Adapun daun yang digunakan dalam pelatihan ini seperti: Daun Jaranan, Daun Pepaya Jepang, Daun Jati muda, Daun Kelengkeng, Daun Jarak wulung, Daun Kalpataru, Daun Tabebuya, Daun kenikir, Daun Kelor, Daun Telang, Daun paku dan masih banyak lainnya. Adapun untuk bunga bisa memakai bunga Telang, bunga Kamboja, bunga Kenikir dan lainnya.Untuk pelatihan kali ini, peserta menggunakan kain utama dan kain blangket yang sebelumnya sudah dicelup dengan ZWA (Zat Warna Alam), untuk warnanya sendiri yaitu Kuning, Merah serta Hijau.


Izzatul Fauziyah menjelaskan langkah-langkah pembuatan ecoprint teknik steam secara rinci. "Langkahnya cukup mudah, yakni kain di scouring terlebih dahulu, kemudian lanjut proses mordan. Setelah kain di mordan, kemudian tinggal menyusun daun dan merebusnya kurang lebih selama 2 jam. Setelah itu, biarkan kain kurang lebih seminggu, lalu selanjutnya kain masuk dalam tahapan fiksasi " jelasnya.


Ibu-ibu PKK Kelurahan Kajeksan menyambut antusiasme pelatihan ini. Salah satu peserta pelatihan ecoprint Ibu Aina Sundusi, mengungkapkan antusiasnya "Proses pembuatan ecoprint sangat menyenangkan dan kami mendapatkan pengalaman serta ilmu yang baru dari pelatihan ini. Selain itu, proses pembuatannya juga mudah dan menyenangkan terutama saat proses menata daun dan pembukaan gulungan kain."


 Ibu Noor Rohmah juga menambahkan "Kami sangat senang dan berterima kasih kepada mahasiswa KKN Unnes atas ilmu yang diberikan. Pelatihan Ecoprint ini tidak hanya menambah keterampilan kami, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi anggota PKK yang bernilai jual tinggi dan mampu bersaing di pasar."


Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi anggota PKK Kelurahan Kajeksan untuk lebih kreatif dalam mengolah kain dan menghasilkan produk yang memiliki nilai jual tinggi. Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif antara universitas dan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi melalui kreativitas dan inovasi.


Mahasiswa KKN Unnes berharap, pelatihan ini dapat meningkatkan perekonomian kelurahan untuk memanfaatkan sumber daya lokal dengan cara yang kreatif dan produktif. "Langkah ini menjadi salah satu cara untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan perekonomian masyarakat kelurahan Kajeksan. Semoga pelatihan ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi warga Kelurahan Kajeksan" pungkas Izza. Pelatihan pembuatan ecoprint ini menjadi contoh nyata bagaimana kreativitas dapat diintegrasikan dengan kegiatan ekonomi, memberikan dampak positif bagi masyarakat desa, dan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Hasil Pelatihan/dokpri
Hasil Pelatihan/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun