Pemalang – Forum Komunikasi Desa Wisata yang terdiri dari Desa-Desa Wisata yang ada di Jawa tengah kembali bertemu dalam acara Forum Komunikasi Desa Wisata Jawa Tengah ke-29 di Desa Sikasur, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, berlangsung pada hari Jumat (28/6/2024).
Riverboarding adalah sebuah olahraga air yang bisa dibilang salah satu olahraga ekstrim dan masih baru di Indonesia. Riverboarding sering disebut juga hydrospeed. Belajar Riverboarding ini ibarat kita belajar naik sepeda, belajar bagaimana mengatur keseimbangan, membelok, mengerem dan sebagainya.
Yang pasti harus tetap bisa berada diatas board/papan tanpa terjatuh mengikuti derasnya aliran sungai. Emang lebih mudahnya langsung dicoba daripada diuraikan teorinya. Pada dasarnya papan yang digunakan tidak memiliki suatu ketentuan atau prototipe tertentu yang bersifat baku dan terstandarisasi. Selain satu hal yang dijadikan prinsip adalah bagaimana alat itu sedemikian rupa agar dapat dipergunakan untuk mengakomodasi berat badan secara perorangan sehingga mengapung diatas air dan mudah untuk dikendalikan, sisanya disesuaikan dengan citra, selera dan kenyamanan
Riverboarding lahir pada tahun 1970an. Awalnya muncul dari kebosanan sekelompok pemandu rafting di Perancis. Mereka menginginkan “berenang di sungai” dengan cara yang lebih menarik, lebih menantang. Maka orang-orang yang sudah sangat akrab dengan karakter sungai itu mengikat beberapa jaket pelampung menjadi satu, lalu terjun. Ya, sesederhana itulah cikal bakal lahirnya riverboard. Harus diakui, orang Perancis memang paling kreatif menciptakan tantangan yang tak terbayangkan sebelumnya.
Universitas Negeri Semarang (UNNES) dalam rangkaian acara UNNES GIAT 9 atau KKN UNNES berkolaborasi dengan Forum Komunikasi Desa Wisata Se-Jawa Tengah ke-29 dengan mengadakan Lomba Riverboarding Cup untuk anak-anak. Lomba Riverboarding Cup kali ini diikuti oleh lebih dari 30 anak dari desa di sikasur Para peserta terlihat sangat antusias dan penuh semangat saat mengikuti kompetisi yang berusia mulai dari 6-13 tahun. Lomba ini menjadi ajang yang baik untuk mengenalkan olahraga air yang menyenangkan kepada anak-anak sejak dini.
“Kami sangat senang bisa menjadi bagian dari acara ini. Anak-anak tidak hanya belajar tentang teknik dasar riverboarding, tetapi juga tentang sportivitas,” ujar Fandhy, Ketua Panitia Penyelenggara dari Lomba Riverboarding Cup KKN UNNES Giat 9.
Selain sebagai ajang kompetisi, acara ini juga bertujuan untuk memperkenalkan potensi wisata Telaga Silating kepada masyarakat luas. Telaga yang terletak di Desa Sikasur ini menawarkan pemandangan alam yang indah dan berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan di Desa Sikasur.
Kolaborasi antara UNNES dan Forum Komunikasi Desa Wisata Se-Jateng dalam acara ini menunjukkan sinergi yang baik antara institusi pendidikan dan komunitas lokal. Melalui kegiatan ini, diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan desa wisata yang ada di Jawa Tengah.
“Ini adalah bentuk nyata dari pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh UNNES. Kami ingin berkontribusi secara langsung dalam pengembangan potensi desa wisata di Jawa Tengah terutama potensi yang ada di Desa Sikasur melalui berbagai kegiatan positif seperti ini, supaya orang-orang yang tidak mengetahui tempat ini menjadi tahu potensi tempat wisata yang tersembunyi,” ungkap Febrian Danar Wijaya, Ketua KKN UNNES Giat 9.
