Desa Karanganyar, yang terletak di Kabupaten Demak, sempat mengalami dua kali banjir yang merusak berbagai fasilitas dan perekonomian warga. Setelah banjir yang melanda desa ini dari Februari hingga Maret 2024, Desa Karanganyar perlahan pulih dan kembali menata kehidupannya.
Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, Palang Merah Indonesia (PMI) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak bersama Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES menggelar simulasi evakuasi bencana untuk siswa sekolah dasar sebagai Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Program ini tidak hanya bertujuan memberikan pemahaman tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana, tetapi juga menanamkan pengetahuan praktis yang dapat menyelamatkan nyawa.
Kegiatan simulasi ini dilaksanakan di dua sekolah dasar, yaitu SD N Karanganyar 2 dan SD N Ketanjung 3, sebagai percontohan bagi seluruh sekolah di Kabupaten Demak. Acara ini berlangsung selama dua hari, dengan rangkaian kegiatan yang dirancang secara komprehensif.
Pada hari pertama, tanggal 12 Juli 2024 kegiatan difokuskan pada perencanaan dan pembagian tim untuk para guru. Tim dari PMI dan BPBD bersama-sama menentukan titik jalur evakuasi serta titik kumpul yang aman. Guru-guru dilatih untuk memahami langkah-langkah yang harus diambil selama keadaan darurat, memastikan bahwa mereka dapat memandu siswa dengan tenang dan efektif.
Hari kedua, tanggal 13 Juli 2024 adalah puncak dari simulasi ini, di mana siswa-siswa mengikuti latihan evakuasi yang disimulasikan seperti kondisi nyata. Kegiatan ini juga didampingi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Semarang (UNNES). Mahasiswa KKN dari kelompok Giat 9 turut memberikan pemaparan materi mengenai langkah-langkah sigap bencana, menambah wawasan siswa  tentang pentingnya kesiapsiagaan dan respon cepat dalam menghadapi bencana.
Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan siswa dan guru mengenai evakuasi bencana, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara berbagai pihak dalam upaya penanggulangan bencana di tingkat lokal. PMI, BPBD, dan mahasiswa KKN UNNES menunjukkan bahwa melalui kerja sama yang solid, kesiapsiagaan bencana dapat ditingkatkan secara signifikan, memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga desa.
Dengan adanya simulasi evakuasi bencana ini, SD N Karanganyar 2 dan SD N Ketanjung 3 diharapkan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Demak, menginspirasi mereka untuk melaksanakan program serupa demi meningkatkan kesiapsiagaan dan keselamatan siswa serta seluruh komunitas sekolah.
Kepala Sekolah SD N Karanganyar 2 menyatakan, "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswa SD N Karanganyar 2. Desa kami terdampak banjir beberapa bulan yang lalu, dan simulasi evakuasi bencana alam ini sangat dibutuhkan karena desa ini berisiko terkena bencana banjir kembali sewaktu-waktu."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H