Mohon tunggu...
KKN Desa Ngasinan
KKN Desa Ngasinan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Sekelompok mahasiswa KKN UNNES Giat 6 Desa Ngasinan yang sedang melaksanakan kegiatan KKN dari tanggal 23 Oktober s/d 8 November 2023.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tekan Angka Pernikahan Dini Di Desa Ngasinan, Mahasiswa KKN Giat 6 UNNES Lakukan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini

25 November 2023   10:37 Diperbarui: 25 November 2023   10:42 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngasinan - Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini yang digelar pada tanggal 18 November 2023 di Balai Desa Ngasinan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang merupakan acara yang diselenggarakan oleh Mahasiswa UNNES GIAT 6 yang bertujuan membantu program pemerintah terkhusus program "Jakawin Bocah" serta mensosialisasikan UU Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 1 Tahun 1974 guna mencegah pernikahan dini di Desa Ngasinan.


Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Lurah Desa Ngasinan dan  pemuda-pemudi karang taruna dari 6 Dusun yakni Dusun Kemasan, Dusun Gumul, Dusun Malangan, Dusun Banjaran, Dusun Ngasinan dan Dusun Karanganyar.  Kegiatan sosialiasai tersebut mendapat apresiasi dari Bapak Habib Sudarmono selaku Kades Ngasisnan dan Ibu Nuranika Wahyu Butsiani selaku Bidan Desa Ngasinan.


"Ya saya senang ada sosialisasi ini, soalnya saya sama kader-kader Posyandu Desa Ngasinan merasa terbantu dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Ngasinan terkait pernikahan dini. Kalo saya terus yang sosialisasi mereka pasti bosen 'ah, bu bidan lagi, bu bidan lagi..', tapi kalo sama mas mbak KKN (UNNES Giat 6) pasti gak bosen. Ya harapannya semoga masyarakat Desa Ngasinan lebih sadar mengingat di Desa ini juga (baru) ada yang melakukan pernikahan dini." Ujar Nuranika Wahyu Butsiani, Bidan Desa Ngasinan


Menurut Ketua Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Tengah, Nawal Arafah Taj Yasin, pernikahan dini di Jawa Tengah meningkat. Di tahun 2019, terdapat 2.049 kasus dan di tahun 2020 pada semester II terdapat 4.618 kasus. Adapun faktor yang menyebabkan masyarakat melakukan pernikahan dini yakni budaya dimana banyak masyarakat yang masih menganut perempuan dapat macak, masak, dan manak. Kemudian faktor ekonomi dimana orang tua beranggapan bahwa pernikahan dapat memutus kemiskinan, dan kurangnya pendidikan di masyarakat yang tidak mengetahui bahaya pernikahan dini dapat menyebabkan stunting pada bayi, anemia, malnutrisi, gangguan kesehatan fisik dan psikologis, komplikasi pada kehamilan dan melahirkan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menggencarkan sosialisasi pencegahan pernikahan dini agar masyarakat semakin sadar akan bahaya dari pernikahan dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun