Adapun langkah-langkah dalam pembuatan pupuk organik kompos yaitu
- Siapkan alat dan bahan (kotoran ternak, starter cairan bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter, air, ember, gayung, tangki semprot)
- Campurkan cairan bakteri dan air dengan perbandingan 1:10 (contoh: 1 gayung cairan bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter dicampur dengan 10 gayung air) kemudian masukkan kedalam tangki semprot
- Ratakan kotoran ternak dengan tebal 10 cm kemudian diatasnya semprot dengan campuran air dan bakteri, setelah itu tumpuk lagi dengan kotoran ternak setebal 10 cm dan terus lakukan berulang hingga terdapat 5 lapisan, dan ditutup dengan terpal
- Tunggu selama satu hari dan pupuk organik siap digunakan
Mikroba yang digunakan diatas dapat dikembangbiakan dengan cara sebagai berikut:
- Siapkan alat dan bahan (starter cairan bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter, air, pupuk urea non subsidi, molase, ember, kayu (pengaduk), tong bertutup)
- Tuang air dengan 2,5 kg pupuk urea non subsidi dan 0,5 liter molase ke dalam ember kemudian aduk berlawanan dengan arah jarum jam
- Isi tong dengan air sampai setengah tong kemudian masukkan larutan air, urea, dan molase tadi selanjutnya aduk berlawanan dengan arah jarum jam
- Tambahkan air kembali pada tong (jangan sampai penuh) kemudian masukkan larutan mikroba dan aduk berlawanan dengan arah jarum jam
- Tutup tong dengan rapat
- Buka tutup tong pada hari ke-5 untuk melakukan pengecekan berhasil atau tidaknya (keberhasilan ditandai dengan terciumnya aroma yang menyengat)
- Pada hari ke-7 siap digunakan sebagai starter)
Adanya pelatihan pembuatan pupuk organik ini memberikan harapan baru bagi para petani desa Kanoman. Bapak Supar selaku Ketua Kelompok Tani Subur Makmur yang menyampaikan bahwa beliau berharap dengan adanya pelatihan ini nantinya para petani dapat panen yang berhasil dan melimpah sehingga mendatangkan keuntungan yang banyak karna selama ini perkebunan terhambat oleh adanya hama pengganggu.Â
Beliau berharap semoga dengan adanya pembuatan pupuk organik dan pengembangbiakan starter mikroba ini nantinya dapat membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia dan  diharapkan juga semoga dapat memberikan hasil panen yang lebih baik, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H